Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Reportase Festival Reyog Nasional XXI Hari ke-2

22 Oktober 2014   00:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:12 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_330210" align="aligncenter" width="600" caption="Penampilan reyog di hari ke 2"][/caption]

Selamat Sore Pak Jokowi,

Saya yakin Bapak capai sekali dan hari-hari ini sangatlah padat, namun perlu Bapak ketahui bila saat ini sedang berlangsung Festival Reyog Nasional  XXI yang memperebutkan Trofi dari Presiden RI. Dan tadi malam sudah memasuki hari yang ke-2. Kejuaraan ini diikuti 39 group reyog se-Indonesia, dan tadi malam menampilkan group reyog Singo Mulyo – Kab. Blitar, Manggala Wiyata – SMAN 3 Ponorogo,Laskar Reyog Singo Purabaya – Kab. Madiun, Singo Srowo Bantarangin – Gunung Kidul, Gajah Manggolo – SMAN 1 Ponorogo, Singo Krido Joyo – Prov. Sumatera Selatan, Kridho Taruno – SMAN 2 Ponorogo,  Karyo Singo Yudho – Kab. Kutai Kartanegara, Singo Budi Utomo Unmuh Ponorogo.

[caption id="attachment_330213" align="aligncenter" width="600" caption="Jathilan dan Klonosewandono penampilan group reyog Karyo Singo Yudho  Kab. Kutai Kartanegara "]

1413846606851933790
1413846606851933790
[/caption]

Luar biasa penampilan kontestan kali ini baik yang lokal Ponorogo maupun yang dari luar pulau, seperti halnya penampilan dari group Karyo Singo Yudho Kabupaten Kutai Kartanegara, meski memakai pakem tari reyog namun ada nuansa klasik dalam gamelan, samar-samar terdengar suara alat musik petik mirip kecapi, tapi entah namanya hanya samar-samar. Penampilan penarinya luar biasa sudah begitu terlatih dan kompak, dan hentakan hentakannya serempak mempunyai kekhasan tersendiri meski tidak keluar pakem namun menjanjikan sesuatu yang menarik. Aplaus penonton tak henti-hentinya mulai pertunjukan sampai akhir pertunjukan.

[caption id="attachment_330379" align="aligncenter" width="600" caption="Bupati didampingi wakil bupati memberikan sambutan, mengapresiasi group luar kota dan luar pulau yang telah ikut melestarikan tari reyog"]

14138882551101194541
14138882551101194541
[/caption]

Begitu juga penampilan dari Surabaya, Sumatra Selatan juga memukau. Seperti halnya tahun lalu peserta dari Wonogiri memenangkan FRN XX, dan FRN IX dimenangkan oleh Jakarta. Memang fenomena sekali daerah asal dikalahkan oleh peserta tamu. Tapi hal ini malah diapresiasi oleh Bupati Ponorogo dalam sambutannya, "Kami mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada peserta luar kota dan kabupaten yang telah melestarikan reyog di daerahnya, dan ucapan terima kasih kepada Kabupaten Wonogiri yang memotivasi kami untuk terus maju dalam melestarikan seni."

Menurut Pak Sapto (Kepala Dinas pariwisata) hal ini bukan menjadi kegundahan, namun merupakan prestasi tersendiri di mana reyog subur di negeri Indonesia. Reyog bukan lagi milik Ponorogo, dan reyog bukan milik Malaysia namun reyog sudah menjadi milik Indonesia, makanya diadakan Festival Reyog Nasional seperti ini. Menurutnya peserta luar kota sudah menjadi klub-klub dari sekolah tari, seni sudah menghidupinya, sedangkan di Ponorogo reyog menjadi pelajaran wajib di kurukulum, sehingga banyak perwakilan sekolah dan universitas yang ada di Ponorogo yang ikut bagian, seperti group reyog dari Unmuh Ponorogo, SMU Babadan, SMU I Poonorogo, SMU 2 Ponorogo, SMK 1 Jenangan serta sekolah sekolah lainnya di Ponorogo. Mereka berkompetisi ingin menampilkan penampilan terbaik meski usia mereka masih muda.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Penari Jathilan group reyog Singo Budi Utomo Universitas Muhammadiyah Ponorogo"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Penari Jathil 12 orang penari wanita, Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Ponorogo"][/caption] [caption id="attachment_330345" align="aligncenter" width="600" caption="Penampilan dari Kab Kutai Kartanegara"]

1413876823367543220
1413876823367543220
[/caption] [caption id="attachment_330352" align="aligncenter" width="600" caption="Klonosewondono dipanggul warok"]
1413877362295941551
1413877362295941551
[/caption] [caption id="attachment_330374" align="aligncenter" width="600" caption="ganongan dan warok aktraktip"]
1413887131671754316
1413887131671754316
[/caption]

Hal yang menonjol dari penampilan dari peserta luar kota adalah penampilan tarian ganongan yang lebih atraktif dan akrobatik, gerakan salto dan dan kelincahan menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton, ini merupakan variasi namun masih dalam pakem gamelan. Tapi entahlah menurut penonton dan juri yang menilai pasti berbeda.

[caption id="attachment_330378" align="aligncenter" width="600" caption="seluaruh penari keluar tanda berakhirnya penampilan"]

1413888154692527443
1413888154692527443
[/caption]

Demikian reportase ini semoga bapak berkenan, mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan, selamat bekerja Pak Jokowi.

Salam Budaya

Selamat Datang Di Grebeg Suro Ponorogo

*) Salam Njepret

*) Salam Wisata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun