Mohon tunggu...
BunnAish
BunnAish Mohon Tunggu... -

Dreamer, writer wanna be, good mother wanna be.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Masa Muda yang Tak Muda: Chapter 11

30 April 2019   22:26 Diperbarui: 30 April 2019   22:55 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Kinan dan genta memiliki hubungan yang layaknya kakak adik kebanyakan, mereka selalu cekcok karena hal-hal yang tidak penting, dan jika tidak sedang bertengkar, mereka hanya saling berdiam tanpa saling menyapa, tapi bukan berarti mereka tidak saling sayang. 

Setelah kecelakaan itu Kinan menjadi anak yang sangat murung, ia hanya akan bicara jika ada sesuatu yang penting, bahkan itu kepada ibu ataupun Kak keysa, dia hanya sesekali bisa melemparkan candaannya pada genta karena berusaha menghibur kakaknya yang selalu menghabiskan waktu di rumah.

Kondisi genta membuat kinan semakin tak memiliki alasan untuk bisa tersenyum bebas. Kinan yang paling terpuruk secara psikis dari dampak kejadian kecelakaan itu. meskipun di lihat dari kondisi fisik genta paling buruk, tapi ia masih mau bergaul dengan teman-temannya yang selalu setia berkunjung ke rumah, masih bisa bersosialisasi meskipun sekedar di rumah. 

Kinan menutup diri dari siapapun, bisa dibilang kinan tidak menjalin pertemanan dengan siapapun, diusianya saat ini, dia hanya selalu berbagi suka dukanya dengan kakaknya, Keysa, itupun sangat jarang sekali terjadi, kecuali disaat keysa berhasil membujuk kinan untuk bercerita. 

Kinan sangat teramat merasa kehilangan kedua kakaknya, bahkan dihari ia tahu kedua kakaknya telah tiada, ia tidak bisa mengikuti upacara pemakaman mereka karena kondisinya saat itu masih lemah di rumah sakit, pihak dokter tidak mengijinkan kinan untuk keluar dari rumah sakit, kinan hanya menangis sendiri tanpa siapapun di sisinya, ibu dan keysa pergi ke upacara pemakaman dan genta ada di rumah sakit lain, tapi genta masih bisa melihat jenazah kiran dan kayla sewaktu di Rumah sakit, memaksa ibu dan dokter untuk mengijinkannya ke ruangan jenazah meskipun menggunakan roda, ia ingin mengucapkan kata-kata terakhir untuk adik dan kakaknya. 

Tapi kinan tidak memiliki kesempatan seperti itu sama sekali, yang ia terakhir ingat dari kedua kakaknya, hari itu mereka berantem di dalam mobil karena kinan marah, kiran telah merusak hadsetnya, dan keyla menengahi pertengkaran itu, ia merasa bahkan kiran belum meminta maaf padanya karena telah merusakan hadsetnya. 

Hari itu tanpa di undang, ayahnya kembali dalam ingatannya, setelah berjuang selama beberapa tahun untuk tidak mengingat ayahnya yang telah lama pergi meninggalkannya, kinan berpikir apa perlu ia memberitahu ayahnya apa yang terjadi pada keysa dan kiran. tapi kembali ia berpikir, bahkan nomor teleponnyapun dia tak punya, kinan hanya memiliki alamat ayah yang berada di belanda, karena ayah pernah mengirim via inbox di IG kinan walaupun kinan tidak meresponnya.

Akhirnya niat kinan urung karena setelah ia ingat-ingat, bahwa ayahnyAmmmmj tidak pernah datang mencari mereka, jika ayah berniat dan sangat ingin bertemu kita, dia pasti bisa menemukan dimana dia tinggal sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun