Mohon tunggu...
Mukhammad Thoriq Aziz
Mukhammad Thoriq Aziz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Media Enthusiast

Seorang pelajar yang masih perlu belajar banyak hal di era yang dinamis ini dan penting memberi makna pada sekitar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat untuk Tuan di Masa Lalu: Permulaan

22 Juli 2021   20:14 Diperbarui: 22 Juli 2021   21:29 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualikum tuan 

Maafkan saya telah lama tidak mewartakan apapun kepada tuan , tugas yang tuan berikan kepada saya untuk ke menuju masa depan untuk melihat keadaan pada masa 1966 agar bisa diperbaiki di tahun 1960 masa hamba dan tuan berada. Tapi apa daya...ketidak tahuan kita semua mengenai jam tangan yang bisa memindahkan pemiliknya ke masa lalu dan masa depan itu membuat saya ke sasar ke tahun 2019.

Saat tiba di abad yang baru ini saya melihat banyak hal yang aneh tuan baju mereka tidak lagi menggunakan kebaya tapi menggunakan baju modern layaknya orang belanda ataupun inggris, bangunanpun rumahpun terlihat nampak tinggi dan bagus, dan banyak sekali orang yang menggunakan mobil dan sekuter yang sudah berubah lebih modern di jalan raya.

Ketika saya sadar, saya salah zaman, cepat cepat saya otak- atik ini jam tangan, tidak disangka sangka tidak terjadi apa apa. saya terjebak pada masa ini. lalu cepat lah saya mencari anak cucu tuan yang masih hidup, saya bertanya ke tukang bakso yang saya temui di samping jalan 

Saya : "Permisi pak, saya mau tanya bapak tahu rumahnya tuan Cakra "

Tukang Bakso :" tuan? emm gak ada sih kayaknya....oh mbah cakra udah meninggal 10 tahun lalu, sekarang tinggal anak cucunya disana tuh" sambil menunjuk ke arah rumah megah yang begitu indah menurut saya

Saya :"oh terima kasih pak"

saya kemudian mendatangi rumah yang ditunjuk oleh Tukang bakso itu, saya ketuk pintunya, ketika dibuka ada wajah yang saya kelihatann pernah lihat tapi dimana ya?...

Sekar : "Ada peru apa mas ?"

Saya :" Oh...saya bisa bertemu dengan anak dari tuan cakra?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun