''Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia". Kutipan kalimat tersebut berasal dari sang Proklamator Bangsa, yakni Bung Karno. Pemikiran Bung Karno banyak memberikan Inspirasi bagi semua kalangan di Negeri ini. Baik dari kalangan tua maupun muda.
Jika mencermati kalimat dari Bung Karno tersebut, maka gagasan  besar untuk merubah suatu Bangsa yang berkemajuan, tidak harus berasal dari jumlah yang banyak. Dengan menggunakan kecerdasan dan kegigihan dalam berproses, Satu orang pemuda bisa merubah keadaan Bangsa menjadi maju.
Terbukti sejarah Bangsa mencatat. Misalnya tahun 1928, ada peristiwa penting dalam kalangan pemuda. Kaum muda berkumpul untuk berdiskusi, hingga akhirnya kecerdasan pemuda melahirkan gagasan besar untuk Bangsa. Gagasan itu disepakati bersama, sehingga lahirlah sebutan ''Sumpah Pemuda".
Kecerdasan pemuda tindak surut sampai disitu. Lahir kembali pemikiran pemuda yang ikut andil dalam mempelopori kemerdekaan Bangsa Indonesia. Mereka yang mengeluarkan ide-ide cemerlang dan berliyan. Misalnya, peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa tersebut, golongan muda memiliki pemikiran menculik  Bung Karno dengan tujuan untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Sejarah prestasi besar dalam merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia pun, tidak terlepas dari gagasan pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta yang keduanya, dari kalangan muda.
Lalu bagaimana kondisi pemuda zaman saat ini ? tampilnya kaum muda untuk membangun Bangsa terbukti. Faktanya, hadirnya kaum muda di dunia politik dan birokrasi. Misalnya, seperti kaum muda yang menduduki kursi legislatif dan menjadi Staf Khusus Milenial Presiden. Artinya, pemuda saat ini, memiliki keuletan dalam berfikir untuk kemajuan Bangsa.
Sejalan dengan hal itu, sangatlah tepat jika peringatan hari sumpah pemuda 28 Oktober 2020, dijadikan sebagai momentum yang menguatkan pemuda, untuk semakin gigih dalam membangun kemajuan Bangsa. Meskipun peringatan sumpah pemuda tahun ini, diwarnai dengan kondisi Corona. Sebagai pemuda tidak boleh sampai kehilangan semangat berfikir menjadi Agen Perubahan (Agent Of Change).
Banyak yang bisa dilakukan pemuda untuk meresalisasikan makna hari sumpah pemuda tahun ini, misalnya, Â membantu anak-anak sekolah yang masih ada melaksanakan belajar online ( During). Anak sekolah yang pada dasarnya terbiasa belajar tatap muka akan terasa masih sulit ketika dihadapkan dengan kondisi belajar melalui Online. Untuk itu, kaum muda yang berkompeten dalam bidang Teknologi bisa memberikan petunjuk dan tips yang mudah untuk belajar Online. Sehingga memberikan kemudahan serta tidak terasa membosankan bagi anak sekolah belajar di rumah.
Untuk memperingati hari sumpah pemuda tahun ini, pemuda juga melakukan aksi kemanusiaan. Seperti, penggalan dana Online di masing-masing wilayah yang masih terkena zona kuning dan merah akibat dampak Corona. Nantinya, disalurkan kepada Masyarakat yang kurang mampu dalam Ekonomi, ini merupakan salah satu bentuk persatuan. Memberikan penguatan jiwa kepada masyarakat yang tertekan dengan kondisi Corona pun bisa dilakukan pemuda. Misalnya, membuat tulisan di media-media sosial yang mengandung motivasi.
Apresiasi yang tinggi untuk Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora Ri) Zainudin Amali yang telah me-launchingkan Logo Hari Sumpah Pemuda ke-92 tahun 2020. Dengan bertuliskan di logo ''Bersatu, Bangkit. Ini memberikan pesan yang bermakna. Pemuda harus bersatu jangan sampai bercerai berai. Apalagi bangsa sedang mengalamai persoalang serius tentan Corona. Pemud harus bangkit, ikut bersama-sama melawan Corona.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini, diharapkan bisa semakin memberi inspirasi dan motivasi bagi kaum muda. Jangan sampai momentum bersejarah ini, hanya diperingati secara seremonial belaka. Kaum muda yang sejatinya masih memiliki semangat  dan imajinasi yang tinggi, berpeluang untuk merealisasikan makna sumpah pemuda tahun ini. Seiring Hari sumpah pemuda 28 Oktober 2020,  ditengah-tengah persoalan Corona yang melanda Bangsa hari ini, konstribusi pemuda ditunggu kehadirannya  di tengah- tengah Masyarakat.
