Mohon tunggu...
Santoso
Santoso Mohon Tunggu... Guru - Petani Muda dan Penulis

Menulis itu indah dan Berbagi itu berkah (Bung Santoso) Cogito Ergo Sum; Aku Berfikir Maka Aku Ada (Descartes)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pahlawan Media Sosial

10 November 2020   23:40 Diperbarui: 10 November 2020   23:59 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada tanggal 10 November 2020 Bangsa Indonesia akan memperingati Hari Pahlawan Nasional. Karena itu, mari kita sejenak bersama-sama mengingat sejarah para pahlawan yang telah berjuang memerdekaan Bangsa ini. Kita harus bisa merenungi secara dalam terhadap perjuangan para pahlawan yang komitmen dalam mempertahankan Negara kesatuan Republik Indonesia.


Hari Pahlawan merupakan salah satu hari yang sangat bersejarah di sepanjang perjalanan Bangsa Indonesia. Sejarah yang mengingatkan kita pada peristiwa pertempuran di Surabaya pada tahun 1945. Peristiwa itu terjadi setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Dimana peristiwa tersebut diawali oleh insiden perobekan Bendera Merah-Putih-Biru di atap Hotel Yamato pada 19 september 1945. Pada waktu itu Presiden Sukarno memerintahkan genjatan senjata pada 29 0ktober 1945. Kemudian pertempuran kembali terjadi pada 30 Oktober 1945.


Saat itu, rakyat di surabaya bersama para pejuang lainnya bertempur menghadapi tentara dari Inggris. Jumlah kekuatan pada pertempuran di surabaya, kekuatan yang dibawa tentara sekutu 15.000 pasukan. Kemudian sekitar 6.000 rakyat Indonesia gugur dalam pertempuran itu. Pucak pertempuran itu terjadi paa 10 Noember 1945. Untuk mengenang perjuangan di surabaya, pemerintah menetapkan tanggal 10 Nomember sebagai Hari Pahlawan. Penetepan itu melalui Keppres No.316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.


Peringatan Hari Pahlawan merupakan momentum yang tepat bagi seluruh rakyat Indonesia, selain mengenang jasa-jasa dan pengorbanan yang tak terhitung jumlahnya, juga pada kesempatan yang baik ini, kita dapat harus terus memupuk rasa Nasionalisme dan Patriotisme Bangsa Indonesia. Apalagi melihat kondisi bangsa kita yang saat ini banyak problem. Mulai dari problem korupsi, ketimpangan sosial, kemiskinan, kriminalitas, berita Hoax, krisis etika dan lain sebagainya.


Ada baiknya momentum hari pahlawan tahun ini, meskipun masih dilanda persoalan COVID-19 tidak menghalangi spirit kita untuk mencotoh semangat juang para pahlawan. Dengan seperti itu, kita akan selalu meghargai jasa-jasa para pahlawan yang hasil perjuangannya bisa dirasakan sampai saat ini. Sejalan dengan perkataan Bung Karno “ Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai para pahlawannya”.


Pahlawan Bijak Bermedia Sosial
Konteks saat ini yang penting ditekankan bagaiamana kita dalam memaknai para pejuang yang meraih kemerdekaan dengan  adu fisik di meda perang, ada yang menggunakan bambu runcing dan persenjataan ala kadarnya. Kini perlu kita mengambil spirit keberaniannya untuk memperjuangkan kebenaran, keadilan dan kejujuran tanpa harus beradu fisik.  Pahlawan dimaknai secara Kamus Besar Bahasa Indoneisa ( KBBI) merupakan seseorang yang menonjol dikarenakan berani dan berkorban dalam membela kebenaran. Dalam hal ini bisa termasuk seseorang yang berani berbuat kebenaran dan kejujuran dalam memberikan informasi di Media Sosial.


Seiring dengan perkembagan teknologi saat ini, menurut We Are Social, pada tahun 2020 terdapat 175,4 juta pengguna internet di Indonesia. Terdapat kenaikan dari tahun seblumnya yakni 17% atau 25 juta pengguna internet di tanah air ini. Kemudian pengguna aktif media sosial sebanyak 160 juta. Dibanding tahun 2019 We Are Social menemukan ada peningkatan sebesar 10 juta. Paling banyak medsos yang digunakan pengguna internet di Indonesia adalah Youtobe, Whatsaap, Facebook, Instagram, Twiter, Meseeger, Linkedln, Priterest, We Chat, Snapchat, Skype, Tik Tok, Tumbir, Sina, Weibo, Reddit.
Fenomena tersebut menunjukkan begitu banyak partsipasi di dunia  media sosial. Media sosial sendiri adalah “sebuah media daring, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan mencipatkan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual (Wikipedia)”.  Yang perlu ditekankan disini adalah bagaiamana pengguna media sosial  menunjukkan keberanianya untuk bermedia sosial dengan bijak.  Jangan sampai hanya berani bermedia dengan membuat konten-konten yang isinya hanya ujar kebencian pada akhirnya menimbulkan perpecah belahan. Akan tetapi, beranilah dalam membuat konten-konten positif misalnya berisi edukasi, motivasi, inspirasi, forum silaturahmi, serta memberikan informasi yang baik dan benar.


 Disisi lain sebagai pengguna media sosial yang mengetahui ada konten –konten negatif di medsos yang dilihatnya, maka harus berani segera menegur dan mengingatkan. Tentu menegur dan mengingatkannya dengan cara-cara yang baik, misalnya dengan komentar-komentar menggunakan tutur kata yang sopan dan dibarengi dengan dasar-dasar yang kuat sehingga tidak menimbulkan perdebatan panjang. Dengan artian lain media sosial bisa kita jadikan alat untuk mempererat persatuan dan kesatuan anak-anak bangsa. Keberanian kita berargumen di media sosial tentu harus bisa dipertanggung jawabkan. Maka berargumen di media sosial haruslah dengan etika yang baik.


Oleh karena itu, momentum hari pahlawan tahun ini kita bisa jadikan agenda utama untuk menjadi pahlawan yang berani bermedia sosial dengan bijak dan jujur serta berani melawan berita hoax.  Semangat persatuan para pahlawan dahulu untuk melawan bangsa penjajah perlu kita contoh untuk menjadi pahlawan media sosial yang dapat menjalin persatuan di dunia maya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun