Mohon tunggu...
Iip Rifai
Iip Rifai Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Penulis Buku PERSOALAN KITA BELUM SELESAI!, 2021 | Pernah Belajar @Jurusan Islamic Philosophy ICAS-Paramadina, 2007 dan SPK VI CRCS UGM Yogyakarta, 2015

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Majapahit, Kampung Inggris dan Ekspedisi Kediri 2022 | Bagian 1

25 Juni 2022   22:28 Diperbarui: 25 Juni 2022   23:13 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketertarikan saya pada sejarah kerajaan Majapahit, bukan yang lain, sebagai kerajaan besar nan agung di Nusantara, tak muncul secara tiba-tiba. Awalnya, saat saya duduk di kelas V SDN Inpres (1990-an) yang ada di wilayah Desa Kramatlaban, Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, seorang guru yang mengajar mata pelajaran IPS, Pak Arsani, menceritakan bagaimana kerajaan Majapahit ini muncul dan berjaya hingga ratusan tahun. Beliau memulai ceritanya dari kerajaan sebelumnya yang lebih awal muncul, yaitu Singosari, Kahuripan, Kediri hingga Majapahit itu sendiri.

Saat kecil, saya belum dan tidak tahu apakah Pak Arsani tersebut bercerita sesuai dengan fakta sejarah atau bukan? Yang jelas, kisah yang diceritakannya telah membatu di kepala saya hingga kini. Dengan penuh semangat dan berapi-api, dari mulut beliau, saya menyimak bagaimana cerita liciknya  Ken Arok yang membunuh Tunggul Ametung memakai keris yang dipesannya dari Mpu Gandring, yang belum diselesaikannya. Pula cerita soal Ken Arok yang merebut kemudian mengawini Ken Dedes, seorang janda, mantan istri Tunggul Ametung.

Cerita lainnya, Pak Arsani juga mengisahkan bagaimana kutukan keris Mpu Gandring itu nyata. Keris tersebut akan membunuh Ken Arok itu sendiri dan turunannya dengan sejumlah penyebab yang beragam. Perebutan kekuasaan antarkeluarga dan pemberontakan termasuk penyebab di dalamnya.

Kisah perseteruan, pemberontakan dan pembunuhan Tunggul Ametung oleh Ken Arok dengan segala intrik politik dan percintaan dengan Ken Dedes di dalamnya merupakan materi ajar pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial yang disampaikan oleh Pak Arsani dengan sangat menarik dan tentunya membekas dalam ingatan saya.  

Materi pengetahuan sosial di atas tentu belum masuk pada pembahasan kerajaan Majapahit. Ia adalah pintu gerbang menuju ke sana. Singkat cerita, setelah kerajaan Singosari diruntuhkan Kediri dengan insiden pemberontakan Jayakatwang. Kemudian turunan dari penguasa Singosari mengambil alih lagi kekuasaan Kediri, maka Majapahit di bawah kepemimpinan Raden Wijaya memulai kisah bagaimana Majapahit ini muncul dan eksis.

Terlepas dari benar dan tidaknya kisah yang diceritakan guru saya, Pak Arsani, sebagai fakta sejarah atau bukan, tentu membutuhkan kajian lebih lanjut. Apakah sumber yang beliau pakai diambil dari sumber primer atau sekunder atau bukan keduanya. Yang jelas kisah kerajaan yang pernah ada di Jawa tersebut memantik saya untuk menelusuri lebih jauh peninggalan-peninggalannya yang terpahat dalam prasasti atau termaktub dalam Kitab Nagarakrtagama yang pernah ditulis Mpu Prapanca ratusan tahun lalu.

Tahun 2004-an, tanpa disengaja saya menghadiri launching buku yang diterbitkan Gramedia di salah satu hotel di Slipi, Jakarta Barat. Kebetulan buku tersebut ditulis oleh seorang profesor dari Bali--saya lupa namanya--yang berkaitan dengan Kakawin Nagarakrtagama. Isi bukunya adalah terjemahan kitab tersebut dalam bahasa Indonesia (ada lampiran bahasa Jawa kunonya) yang terdiri dari beberapa pupuh lagu (puja sastera) tentang seluk beluk kerajaan Majapahit pada era Hayam Wuruk, sebagai masa keemasannya, mulai dari wilayah kerajaan, istana raja, wilayah kekuasaan, keluarga, tempat-tempat yang pernah dikunjungi raja, dan lain-lain .

Saat itu saya masih belum mengerti  dan memahami isinya, tapi saya sangat berbahagia karena mendapatkan buku gratis  dari panitia.  Buku tersebut saya simpan saja, tak pernah saya buka hingga suatu saat di tahun 2020 awal, saat pandemi covid-19 menyerang  dunia, termasuk Indonesia. saya membuka YouTube, kanal Arkeovlog yang diasuh seorang arkeolog, peneliti di BPCB Jawa Timur, yakni Mas Wicaksono Dwi Nugroho

Kanal tersebut sungguh sangat luar biasa. Bukan kanal kaleng-kaleng, seperti kanal-kanal YouTube lainnya yang tak jelas arah kontennya. Kanal Arkeovlog ini sangat luar biasa; mencerahkan dan mencerdaskan anak bangsa, terutama bagi para pecinta sejarah Majapahit.  

Saya percaya kualitas kontennya. Beliau membawakan narasi sejarah dengan sistematis, enak disimak, dan penuh dengan data  sejarah. Saya sangat menyukai konten yang berisi saat pengerjaan ekskavasi. Salah satunya adalah ekskavasi Kumitir yang diduga kuat sebagai tinggalan istana Majapahit yang berada di Mojokerto, Jawa Timur sebagai  salah satu istana kerjaan  Majapahit.

Semua tentang Majapahit dan peninggalan peradabannya beliau kupas tuntas hingga ke kulit-kulitnya. Tentu dengan data arkeologis yang beliau temukan di lapangan. Sebagai peneliti (arkeolog) yang bekerja di Badan Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur beliau menyugguhkan pengetahuan yang orisinil, kaya akan data sejarah. Beliau selalu merujuk datanya pada sumber sejarah primer yaitu Kitab Nagarakrtagama, selain prasasti, tentunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun