Mohon tunggu...
BungRam
BungRam Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati pendidikan, konsultan program pendidikan

Book lover, free traveller, school program consultant, love child and prefer to take care for others

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pelajaran Sejarah, Pintu Pendidikan Politik Generasi Bangsa

3 Juni 2021   08:27 Diperbarui: 3 Juni 2021   08:51 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"To remain ignorant of history is to remain forever a child" - Cicero

Dalam sebuah grup chat dibagikan sebuah artikel pendek tentang catatan pemahaman seorang publik figur, tokoh politik, mengenai tanggal lahirnya Pancasila. Sementara beberapa kalangan, terutama pemerintah telah menetapkan hari lahir Pancasila adalah tanggal 1 Juni 1945, penetapan itu didasari atas Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016.

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) juga telah mengeluarkan surat edaran untuk segenap komponen bangsa dan masyarakat Indonesia agar berkomitmen memperingati Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni sebagai bagian dari pengarusutamaan Pancasila dalam seluruh bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Namun banyak kalangan, seperti tokoh politik di atas, yang memberikan pendapat lain tentang fakta lahirnya Pancasila. Dengan narasi yang menurut saya cukup menarik dan memberikan wawasan baru dalam perspektif studi ilmu sejarah kemerdekaan. Bukan untuk mengamini "doktrin" tanggal tertentu karena secara implisit ada sudut pandang lain yang ingin dipersepsikan berbeda.

Perbedaan pendapat tentang hari lahir Pancasila itu merujuk kepada sejarah kemerdekaan Indonesia dan pembentukan dasar negara oleh para pendiri bangsa ini, yang secara umum para sejarawan menyebutkan nama-nama yang tergabung dalam tim perumus persiapan kemerdekaan Indonesia atau disebut juga  sebagai Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan balatentara Jepang.  

Tokoh politik yang mengatakan bahwa hari lahir Pancasila bukanlah tanggal 1 Juni 1945, sebagaimana sekarang diperingati mayoritas bangsa Indonesia,  menyandarkan pendapatnya  pada peristiwa awal-awal sidang panitia persiapan kemerdekaan Indonesia, dimana waktu itu ketua BPUUPKI, dr. Radjiman Wedyodiningrat menanyakan apa   'filosofische grondslag' Indonesia merdeka nanti? Radjiman tidak bertanya tentang ideologi negara atau dasar negara. Dia bertanya 'filosofische gronslag' atau landasan falsafah negara.

Menurut tokoh politik itu ucapan Radjiman itu benar. Landasan falsafah adalah sesuatu rumusan yang mendasar, filosofis dan universal. Beda dengan ideologi yang bersifat eksplisit, yang digunakan oleh suatu gerakan politik, yang berisi basis perjuangan, program dan cara mencapainya.

Landasan falsafah negara haruslah merupakan kesepakatan bersama dari semua aliran politik ketika mereka mendirikan sebuah negara. Karena itu landasan falsafah negara harus menjadi titik temu atau common platform dari semua aliran politik yang ada di dalam negara itu.

Ada beberapa tokoh yang menanggapi pertanyaan Radjiman. Mereka menyampaikan gagasan tentang apa landasan falsafah negara Indonesia merdeka itu. Supomo, Hatta, Sukarno, Agus Salim, Kiyai Masykur, Sukiman adalah diantara tokoh-tokoh yang memberi tanggapan atas pertanyaan Radjiman.

Sementara penetapan tanggal 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila juga tentunya tidak jauh berbeda rujukannya, yaitu dari proses persiapan kemerdekaan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun