Mohon tunggu...
Bung Lomi
Bung Lomi Mohon Tunggu... Freelancer - Debutant Writer

Read Well, Write Well

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Semua Orang Bisa Menulis

22 Agustus 2019   21:37 Diperbarui: 22 Agustus 2019   21:46 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 

Bagi sebagian orang, kegiatan menulis mungkin adalah kegiatan yang membosankan, kegiatan yang membuang -- buang waktu saja, bahkan mungkin kurang kerjaan.

Bagaimana tidak? Dengan menulis kau hanya menghabiskan tinta pena mu dengan percuma, duduk lama -- lama yang bisa menghabiskan waktu hingga berjam jam, sampai sampai bokong pun terasa tepos, juga tak jarang ketika menulis jemari terasa sangat pegal dan baal. Kemudian yang sering dijumpai dalam kegiatan menulis adalah banyaknya coretan yang menghiasi tulisan kita, layaknya seorang penguji sidang skripsi yang sedang mengoreksi

Dengan beberapa alasan tadi memang benar bahwa menulis adalah kegiatan yang seperti itu prosesnya. Belum lagi kalau tulisan yang sudah kita yakini itu sangat bagus, ketika dibaca oleh khalayak luas (netizen budiman) mendapat begitu banyak kritikan yang sangat pedas (melebihi level 5 di Richeese) yang bisa menurunkan semangat menulis kita

Bagi jemari murid atau mahasiswa, kegiatan mencatat sudah jadi menu santapan yang mau tak mau harus disantap setiap hari, tak peduli walau tinta di penamu mulai mencapai batas akhir, tak peduli walau space kosong di lembaran kertas mu tersisa sebatas ukuran kolom untuk tanda tangan. Kau harus melakukannya, kalau tidak nilaimu akan dikurangi sekian persen.

Menurutku, Mencatat berbeda dengan Menulis. Mencatat adalah kegiatan di mana kau menyalin ide/karya orang lain yang kau tuangkan di kertas dalam bentuk penjabaran per kalimat ataupun dengan poin per poin, yang mana tingkat kesalahanmu sangat rendah, dibanding Menulis yakni kegiatan di mana kau mengekspresikan dirimu lewat ide -- idemu, gagasan -- gagasanmu, bahkan hal -- hal terliar yang ada di otakmu sampai pengalaman -- pengalamanmu sendiri, yang mana dalam proses menuangkannya ke atas kertas sering kali banyak coretan menghiasi tulisanmu, secara tidak langsung itu bertujuan untuk membuat tulisanmu itu menjadi sempurna sebelum kau bagikan pada orang lain.

Menulis pun bisa jadi bentuk perlawananmu dengan apa yang sedang terjadi sekarang, dengan menulis kau bisa menunjukan seperti apa dirimu, dengan menulis kau bisa berekspresi sesukamu (layaknya kau menari di antara hujan), dengan menulis kau jadi siap untuk dikritik, dengan menulis tak jarang ide -- ide baru bermunculan sendirinya, bahkan yang hebatnya dengan menulis kau bisa dikenang oleh semua orang lewat karya yang kau tulis.

William Shakespeare, George Orwell, Ernest Hemingway, Andrea Hirata, Ahmad Tohari, Pramoedya Ananta Toer adalah mereka yang akan terus dikenang lewat karya -- karya tulisannya.

Menurutku, selagi kau bisa membaca kau bisa menulis, selagi kau mau mencatat kau bisa juga untuk menulis, selagi kau pandai untuk berekspresi kau bisa berekspresi dengan tulisanmu, selagi banyaknya ide -- ide gila di otakmu tuangkanlah itu dalam tulisanmu, walaupun tidak semua yang menulis itu menjadi penulis.

Bagiku menulis bukan bakat bawaan dari lahir, menulis bisa dilatih. Menulis pun tidak melulu harus dengan kata -- kata yang indah aduhai, mulailah dulu kosa kata yang indah bermunculan kemudian. Menulis itu tidak membosankan kok, hanya saja kalian kurang dalam untuk menyelami kesenangan dalam "menulis" itu, dan untuk menulis tidak harus sempurna mulailah menulis sampai itu menjadi sempurna.

Aku punya kutipan menarik tentang menulis...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun