Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sederet Pelajaran Berharga dari Kandang Bahrain

11 Oktober 2024   13:45 Diperbarui: 11 Oktober 2024   14:50 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad timnas Indonesia saat menghadapi Bahrain dalam lanjutan laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Nasional Bahrain, Kamis (10/10/2024).(Dok. PSSI)

Misi Indonesia meraih poin maksimal buyar pada detik-detik akhir. Kemenangan yang sudah di depan mata sirna karena tuan rumah sukses menyamakan kedudukan tepat sebelum pertandingan berakhir. Benarkah karena wasit tidak netral?

Penunjukkan wasit Ahmed Abu Bakar Said Al-Kaf memang sempat dipertanyakan sejumlah pengamat. Bahkan salah satunya--saya tak mau menyebut nama--mengingatkan agar para pemain timnas bersikap waspada dan tidak terpancing dengan kepemimpinan wasit.

Kekhawatiran yang masuk akal. Dalam laga yang melibatkan tim Asia Barat, yakni Bahrain, kenapa pengadil yang ditugaskan AFC malah berasal dari Oman yang juga negara Asia Barat?

Bahrain dan Oman sama-sama anggota West Asian Football Federation (WAFF). Sama-sama negara berbahasa Arab pula, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan adanya potensi main mata demi menguntungkan tuan rumah.

Karena itulah ketika keunggulan Indonesia dibatalkan gol Mohamed Jasim Marhoon pada menit 90+9, para pemain dan ofisial timnas mengerubungi Ahmed Al-Kaf. Mereka mempertanyakan injury time yang molor sangat jauh dari yang semula diberikan, yakni 6 menit.

Shayne Pattynama tampak sangat emosional dan menyulut bentrokan fisik dengan kubu Bahrain. Sedangkan manajer timnas Kombes (Pol.) Sumardji sampai dihadiahi kartu merah oleh wasit.

Respons tersebut sangat disayangkan, sebab sama sekali tidak akan mengubah hasil pertandingan. Alih-alih muntab secara emosional, lebih baik segenap pemain dan ofisial merenungi pelajaran apa saja yang didapat dari laga melawan Bahrain ini.

Shayne Pattynama tampak emosional dan ditenangkan salah satu ofisial timnas usai laga Bahrain vs Indonesia, 10/10/2024. (IG/@dekisbeliardd)
Shayne Pattynama tampak emosional dan ditenangkan salah satu ofisial timnas usai laga Bahrain vs Indonesia, 10/10/2024. (IG/@dekisbeliardd)

Fokus hingga Peluit Akhir

Satu hal yang agaknya dilupakan para pemain Indonesia tadi malam--juga para netizen dan bahkan pandit kenamaan, kaidah dasar injury time itu adalah "boleh lebih, tetapi tak boleh kurang." Jadi, ketika fourth official menunjukkan angka 6 pada papan yang ia usung, itu bermakna pertandingan masih akan berlanjut sampai setidaknya enam menit lagi.

Ingat, angka 6 itu bukan waktu final, melainkan tambahan minimal yang harus diberikan. Artinya, wasit justru sah untuk disalahkan kalau sudah mengakhiri pertandingan sebelum injury time 6 menit itu habis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun