Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Jadikan Tragedi Kanjuruhan sebagai Tonggak Perdamaian Antarsuporter

6 Oktober 2022   22:13 Diperbarui: 7 Oktober 2022   04:45 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Suporter Klub Sepak Bola Indonesia. (Foto: KOMPAS.com/Suci Rahayu) 

TRAGEDI Kanjuruhan melahirkan deretan aksi solidaritas dari sesama suporter sepak bola. Ada rasa haru menyeruak di dada saat membaca berita-berita mengenai hal ini. Sembari diam-diam berharap, semoga saja semua itu menjadi tonggak perdamaian antarpendukung klub.

Bagaimana tidak terharu jika "musuh bebuyutan" Aremania, yakni Bonekmania-nya Persebaya Surabaya, berkumpul dan menyalakan 1.000 lilin  di area Tugu Pahlawan, Senin (3/10/2022) lalu. Aksi ini digelar sebagai ekspresi turut berduka cita terhadap jatuhnya ratusan korban jiwa.

Padahal biasanya kedua kubu saling ejek dalam bentuk chant, juga ketika bertemu di media sosial. Bahkan eks pemain Persebaya yang sudah pindah ke klub lain saja bisa "ketakutan" jika harus bermain di kandang Arema.

Ambil contoh Andik Vermansah sewaktu berseragam Selangor FA. Klub Malaysia tersebut menantang Arema (waktu itu masih berembel-embel Cronus) di fase grup AFC Cup 2014.

Andik tidak masuk skuat yang dibawa Selangor ke Malang pada saat itu. Media melaporkan pemain asal Surabaya ini mengalami cedera. Namun ada kisah tidak terverifikasi yang mengatakan jika Andik-lah yang meminta untuk tidak ikut ke Kanjuruhan.

Kalaupun ada yang agak mengganjal bagi saya dari aksi lilin tadi, satu-satunya hanyalah pemilihan jam dimulainya acara. Kenapa harus pukul 19:27 WIB, yang notabene diambil dari tahun kelahiran Persebaya? Bukankah ini aksi bagi Aremania?

Namun, ya sudahlah, yang penting niatnya baik. Melihat Bonek memberi empati pada penderitaan yang dirasakan Aremania saja sudah merupakan sebuah oase menyejukkan di tengah padang rivalitas antarsuporter Indonesia nan gersang.

Lebih terasa menyegarkan ketika kemudian muncul niatan dari manajemen Persebaya untuk mendamaikan kedua kelompok suporter. Hal ini disampaikan dalam unggahan akun Instagram resmi Tim Bajul Ijo, @officialpersebaya, pada Rabu (5/10/2022) kemarin.

Dalam pernyataan tersebut dikatakan, Azrul Ananda selaku perwakilan keluarga pemegang saham Persebaya telah menjalin komunikasi dengan presiden Arema FC Gilang Widya Pramana. Pembicaran terkait hubungan kedua klub bersama masing-masing kelompok pendukung di masa depan.

"Teman-teman bonek juga sudah berhubungan dengan teman-teman Aremania. Nawaitu-nya (niat) sama, untuk mengakhiri segala permusuhan, dan mengawali serta membina hubungan yang lebih baik ke depannya." Demikian lanjut unggahan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun