Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Indonesia Masih Belum Bisa Menang di Piala Dunia Amputasi 2022

6 Oktober 2022   00:44 Diperbarui: 6 Oktober 2022   00:55 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
GAMBAR: Tangkapan layar siaran langsung di kanal YouTube PSAI (INAF) Official.

TIMNAS Indonesia melanjutkan hasil buruk di lanjutan Piala Dunia Amputasi 2022. Menghadapi Prancis pada putaran Klasifikasi Peringkat 17-24, Rabu (5/10/2022) petang WIB, tim asuhan Bayu Guntoro kembali menelan kekalahan untuk kali keempat.

Empat kekalahan dari empat pertandingan, tentu saja para pemain timnas amputasi Indonesia juga tidak ingin ini terjadi. Namun hasil undian menempatkan mereka di Grup C yang berisi tim-tim kuat. Alhasil, Aditya, dkk. harus rela berakhir sebagai juru kunci grup.

Tim-tim juru kunci grup lantas diadu lagi dalam fase untuk menentukan peringkat 17-24 di turnamen. Di sini Indonesia bersua Prancis yang adalah peringkat terbawah Grup A.

Catatan Prancis sebetulnya lebih buruk dari Indonesia. Sama-sama selalu kalah dari 3 rival di grup dan tak pernah mencetak angka, gawang si Ayam Jantan kebobolan 2 gol lebih banyak ketimbang Tim Garuda INAF. Tepatnya 13 berbanding 11.

Harapan Indonesia untuk meraih kemenangan pertama sempat mengambang tinggi. Menampilkan line up yang berbeda dari tiga pertandingan sebelumnya, Tim Garuda INAF dapat mengimbangi agresivitas para pemain Prancis.

Pertandingan berjalan keras, di mana wasit terpaksa memberi kartu kuning pada pemain dari kedua kubu. Prancis kesulitan menembus pertahanan Indonesia, demikian pula sebaliknya.

Tak banyak peluang tercipta pada babak pertama. Keadaan sedikit berubah setelah jeda, di mana Prancis jadi lebih aktif menekan. Untung saja Fredo Dimas Saputro tampil apik di bawah mistar gawang.

Ketika pertandingan sepertinya akan berakhir imbang, para pemain Indonesia kecolongan. Prancis mencetak gol berkat tendangan jarak jauh Jonathan Caille pada menit ke-45.

Sebagai informasi, waktu normal dalam pertandingan sepak bola amputasi adalah 50 menit. Terbagi dalam dua babak masing-masing berdurasi 25 menit. Dengan demikian, Indonesia hanya punya waktu 5 menit tersisa untuk mencetak gol balasan.

Misi tersebut hampir sukses ketika tendangan first time Budianto gagal diantisipasi kiper Prancis. Sayang, lepas dari jangkauan Sall Saliou, bola membentur mistar gawang dan berhasil diamankan barisan belakang lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun