Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saatnya "Ayam Jantan" Lantang Berkokok di Rusia

10 Juli 2018   21:49 Diperbarui: 10 Juli 2018   22:08 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DALAM hitungan jam event akbar Piala Dunia 2018 bakal menampilkan pertandingan semifinal pertama antara Prancis vs Belgia. Bertempat di Krestovsky Stadium di kota Saint Petersburg, inilah semifinal keenam bagi Tim Ayam Jantan di panggung dunia.

Dibanding tiga semifinalis lain, Prancis merupakan yang paling sering ke semifinal. Pun, Les Bleus terakhir kali menapaki semifinal pada 2006. Masih terhitung hangat. Bandingkan dengan Belgia, misalnya, yang terakhir kali merasai semifinal pada Piala Dunia 1986. Atau Inggris dan Kroasia yang kali terakhir ke semifinal masing-masing pada 1990 dan 1998. Puluhan tahun lalu.

Les Bleus pertama kali mencicipi partai empat besar Piala Dunia pada edisi 1958 di Swedia. Hasilnya, menghadapi Brasil di Solna pada 24 Juni 1958, Prancis yang dimotori gelandang Real Madrid Raymond Kopa keok dengan skor telak 2-5. Mereka mengakhiri kompetisi sebagai peringkat ketiga usai melibas Jerman Barat 6-2.

Dua semifinal lain dilakoni Prancis secara berturut-turut pada 1982 dan 1986. Di Spanyol, Les Bleus finish di posisi keempat. Sedangkan di Meksiko kembali meraih peringkat ketiga. Sayang, setelahnya Prancis malah gagal lolos ke putaran final di dua edisi Piala Dunia berikutnya secara berturut-turut pula.

Prancis baru kembali unjuk taji saat ditunjuk sebagai tuan rumah pada 1998. Tim Ayam Jantan benar-benar memanfaatkan kesempatan ini untuk memperlihatkan kemampuan terbaik. Sempat dibuat repot oleh Kroasia di semifinal, Zinedine Zidane cs. keluar sebagai juara setelah menang telak 3-0 atas Brasil di final.

Ya, Brasil.

Sekedar mengingatkan, bersama-sama Zidane kala itu ada Didier Deschamps yang kini bertindak sebagai pelatih timnas Prancis. Deschamps merupakan salah satu anggota the winning team Prancis di Piala Dunia 1998. Selain dua sosok ini, saya juga masih mengingat jelas nama Lauren Blanc dan Fabien Barthez. Pasalnya, Blanc punya ritual unik sebelum bertanding: mencium kepala plontos Barthez.

Terakhir, Les Bleus kembali menapaki semifinal pada Piala Dunia 2006. Lagi-lagi Zidane membawa timnya ke final berkat kemenangan susah payah melawan Portugal di semifinal. Bedanya, kali itu Zidane terpancing provokasi Marco Materazzi sehingga mendapat kartu merah. Prancis pun menyerah kalah dari Italia.

Dari penampilan di lima semifinal sebelumnya, Prancis mengalami tiga kekalahan (1958, 1982, 1986) dan meraup dua kemenangan (1998, 2006). Artinya, Prancis menorehkan hasil baik di dua semifinal terakhir mereka dengan selalu melaju ke final. Akankah Hugo Lloris cs. mengulangi pencapaian tersebut tengah malam nanti?

Jawabannya tentu saja baru akan kita ketahui bersama nanti. Satu hal yang pasti, Prancis memiliki bekal rekor apik sepanjang turnamen sehingga lebih dijagokan dapat melenggang ke final.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun