Mohon tunggu...
Bunga Tiara
Bunga Tiara Mohon Tunggu... Lainnya - id

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Covid-19, Bahaya Jangan Anggap Remeh! Bersama Perangi Musuh yang Tak Terlihat

30 Mei 2020   16:24 Diperbarui: 12 Juli 2020   21:14 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wujud Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) atau akrab dikenal virus corona, merupakah wabah misterius yang menyerang kota Wuhan, China dan pertama kali terjadi pada akhir Desember 2019. Virus ini menyerang sangat cepat dan sampai saat ini hampir seluruh negara terinfeksi, termasuk negara Indonesia, dalam beberapa bulan yang lalu. Virus corona adalah salah satu virus baru yang menyerang sistem pernapasan, sejenis dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS) dan telah melanda negara-negara di waktu silam.

Meskipun virus ini dari kelompok yang sama, namun virus corona mempunyai perbedaan yang signifikan dalam penyebaran dan keparahan gejala. Seperti gejala awal yang ditimbulkan cukup tergolong ringan dapat menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah semakin parah tergantung daya tahan tubuh (sistem imun) yang dapat membunuh virus dengan sendirinya.

Seseorang yang memiliki riwayat penyakit cukup berat seperti komplikasi biasanya dapat mengalami gejala seperti demam tinggi, batuk berdarah, sesak napas, hingga nyeri dada. Maka dari itu virus ini menjadi sangat serius dan jangan dianggap remeh, karena siapa pun dan dimana pun mempunyai kemungkinan terserang oleh virus tersebut.

Pandemi ini membuat beberapa negara yang menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka pencegahan virus corona. Di Indonesia pemerintah juga melakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penyebaran virus ini. Di awal Maret dua warga Indonesia diketahui positif corona, dikarenakan telah menemui seseorang yang berasal dari negara lain, sejak saat itu Indonesia terbilang darurat corona dan sampai sekarang pasien yang terinfeksi mencapai angka 6000 pasien. Hal tersebut membuat pemerintah menghimbau untuk melakukan social distancing dan mengacu pada intruksi dari Organisasi Kesahatan Dunia (WHO) untuk bersama-sama menyerang penyebaran corona.

Di Indonesia penerapam social distancing atau pembatasan sosial adalah pembatasan kegiatan dalam masyarakat di suatu wilayah. Dengan membuat campaign #workfromhome melakukan kegiatan dari rumah, bekerja dari rumah, belajar dari rumah, serta semua perguruan tinggi hingga sekolah-sekolah dialihkan pertemuan melalui online. Hal itu disebabkan karena virus corona sangat mudah menular.

Virus menempel dibenda-benda terutama pada logam yang dapat bertahan hingga 5 hari, selain itu penularan utamanya adalah terkena tetesan kecil atau droplet yang terinfeksi ketika seseorang batuk atau bersin. Yang masuk ke tubuh melalui rongga pernafasan seperti hidung, mata, dan telinga.

Sampai detik ini pertempuran antara manusia melawan Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda segera berakhir, malah semakin meningkat grafik yang terinfeksi. Pandemi ini bukan hal yang biasa, terkadang masih banyak masyarakat yang menganggap remeh, masyarakat yang tidak patuh terhadap kebijakan yang dilakukan pemerintah, jika hal seperti ini tidak segera ditindak lanjutin maka penyebaran virus akan terus bertambah. Melihat para tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam melawan Covid-19 sudah mulai kewalahan, tidak sedikit tenaga medis yang terinfeksi bahkan kekurangan alat pelindung diri yang sangat penting bagi mereka.

Sebagai masyarakat umum yang berjiwa sosial maka sudah sewajarnya untuk saling membantu memutuskan rantai penyebaran virus corona demi kenyaman bersama, dengan patuhi anjuran dan imbauan pemerintah, tetap di rumah saja hingga keadaan kembali membaik, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta hindari keramaian. Upaya pemberantasan virus ini tidak hanya diserahkan semua kepada pemerintah dan para medis, namun peran masyarakat juga sangat penting dengan meningkatkan kesadaran untuk bersama-sama memutuskan rantai penularan virus corona, termasuk semua kalangan di penjuru dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun