Mohon tunggu...
Bung Amas
Bung Amas Mohon Tunggu... Jurnalis - Kolektor

Pernah kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsrat Manado

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Amarah Itu Melukai

12 November 2019   12:20 Diperbarui: 17 November 2019   21:47 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karena amarah, dunia terasa gelap

Kita punya kekurangan dan salah
Tegur bila kau terluka
Marah bila kau cinta
Asal tak berlebihan
Cinta memang begitu adanya
Misterius tapi kita butuh cinta
Kadang terluka, sedih, marah lalu menangis

Didepan sana ada harapan
Yang kemarin terlewati banyak kisah
Ada sedih dan canda tawa
Kesulitan dan susah kita lewati
Banyak kenangan tak mampu dicoret
Kita merindukan kebersamaan
Kemesraan seperti dahulu

Bila kau marah, marah saja
Karena marahmu itu cintamu
Yang utama jangan kau hianati
Cinta selalu ada dalam keindahan
Tak boleh marah berlebihan

Memang cinta dan benci beda tipis
Rindu dan marah pun begitu
Tunjukkan sayang bila kau sayang
Marah yang terus-menerus itu melukai
Silahkan marah sekedarnya
Sayangku, tersenyumlah
Ingatlah aku dalam cintamu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun