Mohon tunggu...
bunga kambodja
bunga kambodja Mohon Tunggu... -

just another anak bangsa yang easy going..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kontroversi Zionisme, Theodore Herzl Dan Negara Bernama Israel

28 Juli 2010   06:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:32 2095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_207173" align="alignleft" width="410" caption="(sumber: www.ijsn.net)"][/caption] Dari postingan saya sebelumnya, kelihatannya kita perlu mengetahui apa sih zionisme ? dan sejarah kelahirannya seperti apa ? Terutama dari sudut pandang orang-orang Yahudi anti Zionis. Berikut saya coba kutip beberapa informasi terkait. Wikipedia Seperti pada umumnya tukang browsing seperti saya, maka wikipedia biasanya menjadi salah satu sumber informasi yang sering dijadikan rujukan. Mari kita fahami apa definisi zionisme menurut wiki, berikut saya kutipkan 3 paragraf pertamanya:

Zionism (Hebrew: ציונות‎, Tsiyonut) is a nationalist[1]Jewish political movement that, in its broadest sense, calls for the self-determination of the Jewish people and a sovereign, Jewish national homeland.[2] Since the establishment of the State of Israel, the Zionist movement continues primarily to support and advocate on behalf of the Jewish state, and its current existence.

Zionisme (Ibrani: ציונות, Tsiyonut) adalah seorang gerakan politiknasionalis[1]Yahudi itu, dalam arti luas, panggilan untuk penentuan-diri bangsa Yahudi dan Yahudi, tanah air nasional yang berdaulat.[2] Sejak berdirinya Negara Israel, gerakan Zionis terus, terutama, mendukung dan memberikan advokasi atas nama negara Yahudi dan keberadaannya saat ini. Zionism did not have a uniform ideology, but a plethora of ideologies: General Zionism, National-Religious Zionism, Labor Zionism, Revisionist Zionism, etc. Shimoni (1995) shows that there existed among the parties a common denominator: the claim to Eretz Israelas the national homeland of the Jews and as the legitimate focus for the national self-determination of the Jews.[3]

Zionisme tidak memiliki ideologi yang seragam, tapi kebanyakan dari ideologi adalah: General Zionism, National-Religious Zionism, Labour Zionisme, Revisionist Zionism, dll. Shimoni (1995) menunjukkan bahwa ada atribut yang umum/seragam pada pihak-pihak tersebut yaitu: klaim terhadap Eretz Israel sebagai tanah air nasional orang Yahudi dan begitu juga fokus terhadap legitimasi bagi penentuan sendiri negara orang Yahudi.[3] Zionism is based on historical ties and religious traditions linking the Jewish people to the Land of Israel.[4] Almost two millennia after the Jewish diaspora, the modern Zionist movement, beginning in the late 19th century, was mainly founded by secular Jews, largely as a response by Ashkenazi Jews to antisemitism and the Anti-Jewish pogroms in the Russian Empire.[5]

Zionisme didasarkan pada ikatan sejarah dan tradisi keagamaan yang menghubungkan orang-orang Yahudi ke Tanah Israel.[4] Hampir dua ribu tahun setelah diaspora Yahudi, gerakan Zionis modern, yang dimulai pada akhir abad 19, yang didirikan oleh orang-orang Yahudi sekuler, sebagian besar adalah sebagai respon oleh Yahudi Ashkenazi terhadap antisemitism dan pogroms Anti-Yahudi di Kekaisaran Rusia.[5]

Yang menarik dari penjelasan diatas adalah pada kalimat: Zionism is based on historical ties and religious traditions linking the Jewish people to the Land of Israel.[4] Kalau religious traditions diklik maka akan membuka halaman tentang Judaisme yaitu di http://en.wikipedia.org/wiki/Judaism yang tentu saja menjadi sorotan dan penolakan dari gerakan-gerakan yahudi anti zionis termasuk penolakan terhadap pendirian negara Israel yang sekarang ada. Sekarang mari kita lihat sejarah Zionisme dari Wiki, berikut cuplikannya:

In the 19th century, a current in Judaism supporting a return to Zion grew in popularity,[17]particularly in Europe, where anti-semitism and hostility towards Jews were also growing. Jews began to emigrate to Palestine, pre-Zionist Aliyah, even before 1897, the year considered as the start of practical Zionism.[18]

Pada abad ke-19, arus dalam Yudaisme yang mendukung untuk kembali ke Sion semakin populer,[17] khususnya di Eropa, di mana anti-Semitisme dan permusuhan terhadap orang-orang Yahudi juga tumbuh.Yahudi mulai beremigrasi ke Palestina, pre-Zionis Aliyah, bahkan sebetulnya sebelum 1897, dimana tahun 1897 dianggap sebagai awal praktek Zionisme.[18] Jewish immigration to Palestine started in earnest in 1882. Most immigrants came from Russia, escaping the frequent pogroms and state-led persecution. They founded a number of agricultural settlements with financial support from Jewish philanthropists in Western Europe. Further Aliyahs followed the Russian Revolution and Nazi persecution.

Imigrasi Yahudi ke Palestina mulai digalakkan pada 1882.Sebagian besar imigran berasal dari Rusia, lari dari pogroms dan penganiayaan oleh negara.Mereka mendirikan sejumlah pemukiman pertanian dengan dukungan keuangan dari dermawan Yahudi di Eropa Barat.Aliyahs lebih lanjut mengikuti Revolusi Rusia dan penganiayaan Nazi. In the 1890s, Theodor Herzl infused Zionism with a new ideology and practical urgency, leading to the First Zionist Congress at Basel in 1897, which created the World Zionist Organization (WZO).[19] Herzl's aim was to initiate necessary preparatory steps for the attainment of a Jewish state. Herzl’s attempts to reach a political agreement with the Ottoman rulers of Palestine were unsuccessful and other governmental support was sought. The WZO supported small-scale settlement in Palestine and focused on strengthening Jewish feeling and consciousness and on building a worldwide federation.

Pada 1890-an, Theodor Herzl memperkenalkan Zionisme dengan ideologi baru dan praktek yang urgen, yang mendorong adanya Konggres Pertama Zionis di Basel pada 1897, yang membentuk Organisasi Zionis Dunia (WZO).[19]

Tujuan Herzl adalah untuk memulai langkah-langkah persiapan yang diperlukan untuk pencapaian negara Yahudi. Upaya Herzl untuk mencapai kesepakatan politik dengan Ottoman penguasa Palestina tidak berhasil dan dukungan pemerintah lain kemudian dicari.

WZO mendukung pemukiman skala kecil di Palestina, dan berfokus pada penguatan perasaan Yahudi dan kesadaran dan pembangun federasi di seluruh dunia.

Pada umumnya, tukang browsing dan termasuk saya, terhenti di wikipedia ketika mencoba memahami sesuatu. Karena, pertama butuh waktu kalau mencari penjelasan yang tersebar dibanyak tempat dan kedua karena sudah percaya bahwa apa yang ditulis di wiki itu pasti sudah lengkap dan akurat. Tapi mari kita lihat bagian atas dari halaman wiki tentang zionis itu.. Ada pesan demikian: [caption id="attachment_206946" align="aligncenter" width="500" caption="(sumber: wiki)"][/caption] Pesan itu menyatakan bahwa masalah netralitas halaman wiki tentang zionisme tersebut dipertanyakan karena adanya bias yang sistematik. Jadi, dalam kaus tulisan tentang Zionism, kelihatannya ada pergulatan untuk menentukan isi yang seperti apa yang paling tepat untuk menjelaskan Zionism dan hal-hal yang terkait dengannya. Dan ternyata, minimal dalam kasus halaman tentang zionism, mekanisme verifikasi di wiki bisa berjalan. JewsAgainstZionism Sekarang mari kita lihat definisi menurut organisasi yang menamakan dirinya jewsagainstzionism.com

Zionism is a movement founded by Theodor Herzl in 1896 whose goal is the return of Jews to Eretz Yisrael, or Zion, the Jewish synonym for Jerusalem and the Land of Israel. The name of "Zionism" comes from the hill Zion, the hill on which the Temple of Jerusalem was situated. Supporters of this movement are called "Zionists".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun