Mohon tunggu...
Bunga Rufaida Adya
Bunga Rufaida Adya Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Kalijaga

22107030022

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Cara Fokus Belajar Berjam-jam

17 Maret 2023   08:11 Diperbarui: 17 Maret 2023   08:18 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: kejar mimpi

Sobat kompasianer, pernah nggak sih belajar sampai berjam-jam tapi nggak ada yang masuk? Alih-alih menyalahkan keadaan karena materinya terlalu sulit atau bahkan menyalahkan diri sendiri karena kurang genius, padahal sebanarnya faktor gagal belajar  terdapat di cara kamu belajar. Ingat yang sobat kompasioner, study smart bukan study hard. Berikut akan disajikan beberapa cara belajar yang benar dan efektif plus anti boring!

  • Eliminasi distraksi

Sepele namun sering dilupakan. Yak benar, menyingkirkan segala benda yang sekiranya hanya akan memberikan distraksi ketika belajar seperti gadget adalah hal yang penting.  Karena ketika kita sudah fokus dan fokus itu seketika beralih karena notifikasi hp, akan sangat susah untuk bisa kembali ke zona fokus tersebut.

  • Aturan 4%

Aturan 4% adalah aturan belajar yang tingkat kesulitannya 4% lebih tinggi dari kemampuanmu. Sama halnya dengan konsep yang dicetuskan Mihaly Csikszentmihalyi, seorang penulis dan professor psikilogi dimana ini adalah sebuah zona kita mengerjakan sesuatu dan atensi kita full ke hal tersebut seakan-akan yang lain terlupakan. Ketika kita bisa masuk ke zona flow ini, disinilah kita bisa memaksimalkan kemampuan kita.  Sesederhana ketika melihat musisi yang enjoy memainkan musiknya, atau para gamer yang tidak bisa diusik ketika sudah bermain game. Salah satu cara untuk bisa merasakan zona flow, syaratnya adalah tingkat kesulitannya harus berada 4% dari kemampuan kita. "If you want to trigger flow, the challenge should be 4 percent greater than the skills" Steven Kotler. Jadi, pelajarilah sesuatu yang lebih sulit 4% dari kemampuanmu saat ini. Apabila masih bingung menghitung 4% dari kemampuan kita, kita bisa mengira-ngira apa yang dekat dengan 4%.  Tujuan dari hal ini adalah agar kita bisa tertantang dan terstimulasi, karena ketika kita melakukan sesuatu yang terlalu sulit hanya akan menyusahkan diri kita sendiri dengan lebih banyak merasa anxious, stress dan lain sebagainya. Tetapi, apabila hal yang kita pelajari malah lebih mudah, stimulasinya akan kurang, dimana hanya akan membuat kita bosan.

  • Stasiun pengecasan

Charging station atau stasiun pengecasan adalah kegiatan yang berkaitan dengan mental riset. Tekad, motivasi dna dorongan kita untuk belajar itu terbatas. Apabila kita menggunakan semuanya serentak dalam satu gas, hanya akan menimbulkan burnout. Dan kalau sudah burnout, bawaannya hanya akan bosan, capek dan malas. Oleh karena itu, apabila belajar harus dalam kondisi prima. 

Aktivitas yang masuk dalam charging station ini adalah aktivitas yang bisa kita kaitkan dengan reward atau hadiah setelah belajar atau trigger (pemicu) sebelum belajar. Aktivitas charging station setiap individu dapat berbeda-beda karena bawaan dari setiap individu dapat beagam. 

Salah satu contoh aktivitas charging station adalah mandi, ngopi atau ngeteh. Jadi, setiap melakukan aktivitas-aktivitas ini, kita selalu mengaitkan nya dengan charging station, reset mental. Berarti kalau riset mentalnya sudah direset, aku harus belajar. "Rest is for people who work". Maksud sederhana dari metode ini adalah sebagai tempat kita rest (istirahat) dalam membagi study section kita. Misalnya satu jam kita belajar kemudian kita rest beberapa saat dengan minum teh, lalu lanjut belajar lagi selama 2 jam kemudian kita rest dengan mandi. Berkelanjutan seperti itu terus. Hal ini cukup efektif karena dapat memberikan semangat serta mood yang baru apabila menerapkan metode charging station.

  • Target yang jelas

Bayangkan apabila kita adalah seorang pelari. Kita disuruh berlari tapi tidak ada tujuannya, tidak ada waktu atau pun jaraknya. Bukankah kita akan mudah menyerah dan memutuskan instead of lari mendingan jalan aja  karena kita tidak tau apa sih yang mau dikejar? Tapi beda halnya ketika kita sudah tau mau lari 500 meter dan kita capek di tengah jalan, kita akan mengingatkan diri kita sendiri alasan untuk mendorong dirimu lagi. oleh karena itu, sebelum belajar, tetapkanlah target yang jelas. Target dapat berupa jumlah soal, jumlah materi yang kamu ingin pelajari.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun