Mohon tunggu...
Bunga Safitri
Bunga Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Let's be a good people.

Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 1 Bantu Gerakan Literasi Siswa dengan Pengadaan Sarana Pojok Baca

18 September 2021   15:18 Diperbarui: 18 September 2021   15:20 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama mahasiswa (Dokpri)

Membaca adalah kegiatan wajib bagi siswa. Siswa yang gemar membaca akan memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas. Oleh karena itu, siswa harus memiliki minat baca yang tinggi agar mampu mengikuti perkembangan IPTEKS (Rahim, 2011). Selain itu, siswa yang rajin membaca akan memiliki kemampuan berpikir kritis. Yunus juga menyatakan bahwa membaca merupakan kunci keberhasilan seorang siswa. Hal ini sudah jelas manfaat membaca untuk keberhasilan siswa di masa depan (Sudiana, 2007).

Sudah sangat jelas pentingnya membaca untuk keberhasilan siswa, namun, dari beberapa survey membuktikan bahwa minat baca masyarakat Indonesia masih rendah. Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa (Kompas, 2016). 

Maka dari itu, perlu adanya terobosan dari segala pihak, khususnya pihak sekolah untuk meningkatkan minat baca siswa. Program yang paling tepat adalah dengan membudayakan literasi di lingkungan sekolah. Sekolah dasar adalah sekolah yang paling tepat untuk membudayakan literasi karena budaya literasi harus diterapkan sedini mungkin. Jika sudah terbiasa membaca sejak dini, maka di jejang berikutnya siswa akan lebih haus untuk membaca.

Kampus Mengajar adalah salah satu program yang dicetuskan oleh pemerintah untuk membantu sekolah-sekolah yang masih terakreditasi C. Program ini pertama kali dilaksanakan di tahun 2020 yaitu kampus mengajar angkatan perintis. Dimana angkatan perintis ini bisa disebut juga sebagai angkatan uji coba dari program tersebut. Setelah angkatan perintis dinyatakan berhasil, pemerintah melanjutkan program dengan mengadakan program kampus mengajar angkatan 1 di tahun 2021. Program ini diikuti oleh 15.000 mahasiswa di seluruh nusantara.

SDQ Al-Maunah menjadi salah satu sekolah yang terdata kedalam kegiatan Kampus Mengajar angkatan 1 dan ada delapan orang mahasiswa yang ditugaskan di SDQ ini dari berbagai macam program studi dan Universitas untuk membantu kegiatan belajar mengajar.

Melihat belum tersedianya sarana pojok baca di sekolah ini, mahasiswa berinisiatif untuk membuatkan sarana pojok baca minimalis dengan tujuan untuk membantu meningkatkan literasi siswa yang mana hal tersebut merupakan tujuan dari program kampus merdeka ini. Buku-buku yang mahasiswa kumpulkan untuk menunjang pojok baca ini juga berasal dari siswa dimaksudkan agar siswa tertarik untuk membaca berbagai macam buku bacaan yang dikumpulkannya. Buku-buku yang dikumpulkan tidak hanya seputar buku pembelajaran tetapi juga berbagai macam buku cerita dan buku dongeng supaya anak tidak bosan ketika membacanya.

Anak-anak sedang membaca buku cerita (Dokpri)
Anak-anak sedang membaca buku cerita (Dokpri)

Program pojok baca ini mendapatkan respon positif dari pihak sekolah dan siswa karena siswa antusias untuk membaca ketika jam istirahat. "Programnya bagus teh, anak-anak sekarang lebih tertarik untuk membaca ketika istirahat dibandingkan dengan bermain kejar-kejaran ketika jam istirahat" ujar salah satu guru disana.

Selain pengadaan sarana pojok baca, mahasiswa juga mencoba membantu menata lingkungan sekolah dengan kaya teks. Yaitu dengan menempelkan beberapa poster bertuliskan slogan kebersihan dan kata-kata motivasi disekitar lingkungan kelas. Tentu saja poster yang dibuat dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik dan warna yang cerah. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak tidak merasa bosan dengan tulisan yang berwarna hitam dan bersifat formal karena pada dasarnya anak-anak seusia SD sangat menyukai hal-hal yang berwarna dan penuh dengan ilustrasi seperti gambar untuk memperjelas makna dari sebuah tulisan.

Poster motivasi yang dibuat oleh mahasiswa (dokpri)
Poster motivasi yang dibuat oleh mahasiswa (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun