Mohon tunggu...
Bunga Wati
Bunga Wati Mohon Tunggu... Mahasiswa - tulisan

SELAMAT MEMBACA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Reduplikasi dan Pemajemukan dalam Proses Morfologis Bahasa Indonesia

9 Desember 2022   20:54 Diperbarui: 9 Desember 2022   21:15 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Morfologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang tata bentuk kata. Morfologi berasal dari kata bahasa Inggris morphology, yakni ilmu tentang morfem, sedangkan proses morfologis adalah peristiwa pembentukan kata. Hal ini sesuai pernyataan Rohmadi, dkk (2013:39), bahwa proses morfologis ialah peristiwa (cara) pembentukan kata-kata dengan menghubungkan morfem yang satu dengan morfem yang lain. Terjadinya proses morfologis, meliputi proses afiksasi (pembubuhan afiks/imbuhan), proses reduplikasi (bentuk ulang), proses pemajemukan (kompositum).

Objek kajian morfologi adalah hal-hal yang berhubugan dengan bentuk kata atau struktur kata dalam bahasa. Oleh karena itu, morfologi menjadi hal penting dalam proses pembentukan kata dan alomorf-alomorfnya terkait dengan bidang linguistik struktural. Morfologi merupakan satu sistem dari suatu bahasa dalam arti luas sehingga struktur kata yang membentuk kalimat mengalami perubahan sesuai dengan jenis kata yang dikehendaki oleh penulisnya (Rohmadi, dkk (2012:3)).

Proses Reduplikasi
1. "Yang mungkin benar-benar terjadi, Nyai Dini memang tidak pernah
mati."  
Analisis data
Kalimat pertama terdapat kata benar-benar, berasal dari kata dasar benar. Mengalami pengulangan seluruh atas bentuk dasar menjadi benar-benar sehingga bermakna sungguh benar. Bentuk dasarnya berupa kata sifat, maka kata ulang benar-benar bernosi menyatakan agak/hampir atau sedikit. Dalam konteks ini yang dimaksud adalah peristiwa Nyai Dini memang tidak pernah mati.
2. "Warga tidak percaya perempuan yang suka bercakap-cakap dengan aneka bunga itu tidak bernapas lagi untuk selamanya."
Analisis data  
Kalimat kedua terdapat kata bercakap-cakap, berasal dari kata dasar cakap. Mengalami pengulangan sebagian, pengulangan atas sebagian dari bentuk dasar suatu kata. Kata ulang bercakap-cakap bentuk dasarnya berupa kata kerja, maka kata ulang tersebut bernosi pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang. Dalam konteks ini, yang dimaksud adalah ketidakpercayaan warga dengan seorang perempuan yang melakukan percakapan dengan aneka bunga.

Proses Pemajemukan/Kompositum

1. "Lalu dia mengeluarkan rokok kretek, kebetulan hanya tinggal satu, kemudian meminjam korek, dan mulailah merokok."
Analisis data
Kalimat pertama terdapat kata rokok kretek, merupakan kata majemuk determinatif (menentukan), kata majemuk yang kedua unsurnya mempunyai hubungan atributif. Kata pertama sebagai yang diterangkan dan kata kedua yang menerangkan. Dalam konteks ini, yang dimaksud rokok kretek adalah salah satu jenis merek rokok.
2. "Kepindahan ini diawali dengan silang pendapat yang sangat keras, karena ternyata Tini benar-benar keras kepala."
Analisis data
Kalimat kedua terdapat kata keras kepala, merupakan kata majemuk determinaif (menentukan), kata majemuk yang kedua unsurnya mempunyai hubungan atributif. Kata yang kedua menegaskan kata yang pertama. Dalam konteks ini, yang dimaksud keras kepala adalah tidak mau menerima nasihat orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun