Mohon tunggu...
Bunga Islammy
Bunga Islammy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Teater

Kaya Raya Aamiin

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Jakarta Vs Everybody": Perjalanan Gelap Menuju Nyala yang Tak Pasti

17 April 2022   08:12 Diperbarui: 17 April 2022   08:17 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Sudut Pandang Mahasiswa Teater

Tahun 2022 merupakan tahun kebangkitan perfilman Indonesia setelah terpuruk sekian lama akibat pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Setiap tahun berbagai warna dan genre film diproduksi seolah tanpa henti, industri perfilman Indonesia berlomba-lomba membuat film yang dapat menarik penonton di tengah ramainya produk asing yang digemari masyarakat Indonesia.

Jakarta Vs Everybody adalah salah satu film yang mewarnai perfilman Indonesia di tahun 2022 ini. Film yang resmi tayang sejak 19 Maret 2022 ini melewati waktu yang cukup panjang hingga akhirnya dapat ditonton masyarakat Indonesia. Selaras dengan judulnya, film ini menceritakan bagaimana kehidupan kelam Ibu Kota. Film yang mulai diproduksi sejak tahun 2019 ini disutradarai oleh Ertanto Robby S. dan dibintangi para aktor dan aktris papan atas seperti Jefri Nichol, Wulan Guritno, Ganindra Bimo, Dea Panendra dan aktor lainnya.

Sinopsis Film “Jakarta Vs Everybody”.

Tulang punggung cerita dalam film “Jakarta Vs Everybody” adalah tokoh Dom yang diperankan oleh Jefri Nichol. Film ini menceritakan kisah hidup Dom, seorang pemuda yang merantau dari tanah minang ke Jakarta. Dom yang memiliki mimpi besar ingin menjadi seorang aktor dan berusaha mewujudkannya ke Ibu Kota. Perjalanan yang tak mudah untuk menjadi seorang aktor yang sukses membuat Dom melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang dan bertahan hidup di kota besar itu.

Dom yang semakin hari semakin kekurangan uang tak sengaja bertemu dengan Radit dan Pinkan, sepasang kekasih yang bekerja sebagai Bandar Narkoba, tanpa pertimbangan yang panjang Dom ikut bergabung dalam pengedaran narkoba tersebut. Dom yang kini menjadi kurir narkoba tetap tak melupakan tujuannya ke Jakarta, setiap melakukan aksinya Dom mengandalkan kemampuan berakting yang ia miliki, selain untuk memenuhi tuntutan pekerjaannya sekarang hal itu juga untuk mengasah kemampuannya di bidang akting.

Perjalanan Dom menjadi seorang kurir narkoba juga diwarnai dengan cerita kehidupan seksnya, salah satunya adalah dengan seorang pembeli narkoba bernama Khansa. Pertemuan Dom dengan Khansa bukan hanya sekedar untuk berhubungan seks saja, Khansa menyadarkan Dom tentang berbagai hal, bagaimana menjalani dan menghadapi persoalan hidup yang sebenarnya.

Sudut Pandang Mahasiswa Teater Terhadap Film “Jakarta Vs Everybody”.

Sebagai mahasiswa Jurusan Teater, Penulis selalu mencoba belajar dari mana saja bukan hanya belajar secara aktif di kampus tetapi juga belajar dari luar kampus salah satunya dengan menonton film. Menonton film merupakan salah satu cara untuk pengembangan dan pengayaan diri mahasiswa Jurusan Teater karena unsur dari sebuah film juga merupakan bagian dari teater, contohnya seperti akting.

Film “Jakarta Vs Everybody” yang menyebutkan kata Jakarta pada judulnya membuat Penulis berekspektasi tentang cerita yang fokus pada kehidupan di Jakarta yang menampilkan sisi lain dari Jakarta tentang bagaimana pengedaran narkoba, kehidupan malam atau seks bebas yang terjadi di Jakarta. Pada kenyataannya sisi lain dari Jakarta pada film ini hanya sebagai pendukung cerita perjalanan Dom sebagai tokoh utama, hampir keseluruhan cerita hanya menampilkan bagaimana Dom menjalani hari–harinya di Jakarta.

Film yang mendapat banyak nominasi ini memiliki jalan cerita yang relatif flat, cerita yang berfokus pada kehidupan Dom yang kebanyakan bercerita tentang bagaimana ia menjalani pekerjaan sebagai kurir narkoba yang menyamar dengan berbagai macam pekerjaan membuat film ini terasa tidak memiliki klimaks cerita. Bahkan, scene yang menggambarkan bagaimana Dom kecewa pada dirinya sendiri tidak menyentuh hati Penulis dan membutuhkan waktu bagi Penulis untuk mengerti scene tersebut.

“Jakarta Vs Everybody” yang disutradarai oleh Ertanto Robby S. ini menampilkan visual yang sangat ciamik. Pengambilan gambar yang tak terduga membentuk karakter tersendiri bagi film ini, Colour grading yang ditampilkan juga sangat memanjakan mata. Penulis merasa terpukau beberapa kali saat menonton film ini, terpanah dengan pengambilan–pengambilan gambar yang tidak biasa.

Para aktor dan aktris yang berperan di film “Jakarta Vs Everybody” berakting dengan sangat natural, saat mereka melakukan aktivitas dalam film seolah itu benar–benar terjadi pada kehidupan nyata. Penciptaan karakter tokoh dari setiap aktor maupun aktris yang bermain dalam film ini sangat baik, mereka seolah–olah menciptakan manusia baru. Keberanian para aktor dalam berakting sebagai cara untuk menunjukkan profesionalitas kerja dalam seni peran patut diacungi jempol.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun