Hari Sabtu tanggal 1 Maret 2025, umat Islam di Indonesia mulai berpuasa. Puasa bulan Ramadhan yang membawa berkah bagi semua umat, bukan hanya umat Islam yang merasakan damai kehidupan bulan penuh ampunan ini, harapannya orang orang disekitar juga ikut merasakan itu.
 Bulan Ramadhan juga memupuk persaudaraan dan toleransi beragama, Ini  yang saya rasakan di lingkungan saya, Pedes RT 05 Argomulyo, Sedayu , Bantul Yogyakarta. Kegiatan di bulan Ramadhan melibatkan seluruh umat, tidak memandang agama. Umat Kristen dan Katolik yang berdomisili Di Pedes, RT 05 juga dilibatkan membuat takjil dan syawalan bersama.  Bahkan kegiatan persiapan menyambut ramadhan ini dipersiapkan setahun sebelumnya, contoh kegiatan ibu  PKK RT 05 Pedes Argomulyo, kami para ibu sudah menabung rutin per minggu untuk persiapan membuat takjil dan kami juga menabung uang titipan persiapan lebaran dengan demikian, kami siap menghadapi lebaran dengan tenang, pembuatan takjil lancar, kenaikan harga saat lebaran merupakan hal biasa. Dengan pelibatan ini menjadikan persatuan semakin kuat dan semangat kebersamaan semakin mendalam.  Umat kristen dan katolik yang merupakan kaum minoritas merasa direngkuh (bahasa Jawa) ikut terlibat dalam kegiatan ini. Mereka merasa keberadaannya diakui dan bermanfaat bagi masyarakat di sekitar. Bagaimana dengan wilayah bapak ibu? sudahkah demikian? Semoga kegiatan ini menginspirasi.
Tanggal 5 maret 2025, Umat katolik juga mulai menjalani ibadah puasa dan pantang dalam rangka menyambut hari raya paskah. Meskipun aturan puasa  berbeda, namun saya rasa  dengan berpuasa memiliki tujuan yang baik, yaitu sama - sama mengantarkan umat untuk hidup lebih fokus akan kuasa Allah yang menyatu dalam pribadi umatnya.
Hal demikian mengingatkan saya pada saat mengikuti rapat IGTKI kapanewon Sedayu di aula gereja Santa Theresia. Saat itu bapak Nur Rochman mengisi kegiatan rohani atau yang disebut kuliah tujuh menit ( Kultum). Pada kesemptan ini beliau menyampaikan bahwa ada tiga tingkatan puasa
1.'Am
Puasa ini adalah puasa yang dijalankan oleh sebagian orang yang berpuasa dengan niat agar sama dengan temannya. Maksudnya orang tersebut menjalankan puasa sekedar tidak makan dan minum, sesuai aturan tanpa mengubah kebiasaan lain, misalnya yang memiliki kebiasaan suka menilai orang lain dengan membicarakan hal negatif, kebiasan itu tetap berlanjut meski orang tersebut menjalankan kegiatn puasa tidak makan dan minum.
2.Khos
Puasa pada tahap ini adalah bilamana seseorang menjalankan puasa tidak makan atau minum sesuai aturan tetapi juga merubah diri misalnya tidak lagi ikut campur dengan urusan orang dan selalu berpikir positif
3. Khowasil khowas
Puasa seperti ini adalah yang dijalankan oleh seseorang yang sudah menjalankan aturan puasa, yaitu makan dan minum sesuai aturan, merubah kebiasaan diri menjadi lebih baik dan menyerahkan seutuhnya jiwa dan raganya kepada Allah, dalam artian jiwa dan raganya selalu mengagungkan Allah disetiap kesempatan dan setianp waktu.