Mohon tunggu...
Eva Reviyanti
Eva Reviyanti Mohon Tunggu... Guru - Berani melakukan hal baru

Seorang mahasiswi dan praktisi pendidikan anak usia dini yang sedang belajar pengembangan dalam bidang menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Toxic Relationship: Bertahan karena Status Berdampak pada Pola Asuh Anak

29 Januari 2022   08:18 Diperbarui: 29 Januari 2022   16:01 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi toxic relationship (Sumber: Shutterstock via edukasi.kompas.com)

Hubungan toxic tidak hanya ditandai dengan perilaku dan omongan kasar saja, namun isyaratnya terkadang samar lewat kata dan tindakan yang biasanya tidak disadari. 

Berikut ciri atau tanda-tanda toxic relationship yang sering dirasakan dan perlu disadari dan diwaspadai:

Pertama, merasa berjuang sendirian dan bahkan sampai energi terkuras, namun tidak sedikitpun dihargai oleh pasangan.

Kedua, kehilangan harga diri. Pasangan yang terlalu kritis selalu memberikan kritik tajam pada Anda dalam banyak hal. 

Kritik tersebut bersifat menjatuhkan dan kurangnya apresiasi akan membuat Anda kehilagan kepercayaan diri dan harga diri.

Ketiga, pasangan dominan dan mengontrol, hal tersbut berasal dari kecemasan yang ada pada dirinya. Ia akan mengatur tentang bagaimana Anda harus berpenampilan, dengan siapa Anda berteman, atau boleh tidaknya Anda bekerja setelah menikah, dan lainnya. Kontrol dalam hal ini mengatasnamakan kebaikan, bagi Anda dan membuat Anda berada diposisi harus “berhutang sehingga harus membalas budi”.

Keempat, selalu menghindari masalah yang penting agar tidak timbul konflik. Sebab, sering kali dipikiran kita, keterbukaan dalam menyelesaikan masalah justru akan memunculkan konflik emosional yang dipenuhi dengan amarah, kebencian serta emosi negatif lainnya.

Kelima, tidak pernah ada solusi bagi setiap masalah, karena pasangan akan terus mengkambinghitamkan pasangannya sendiri atas setiap masalah yang ada. Sehingga memunculkan rasa selalu salah dimata pasangan. Komunikasi sering berakhir cekcok, lelah akut, ataupun meninggalkan rasa tertekan.

Keenam, rasa kecemasan yang besar. Karena tidak tau apa yang akan dihadapi, bisa saja tiba-tiba marah dan menyalahkan. 

Ada rasa khawatir terhadap apa yang akan terjadi ketika tidak memenuhi keinginan dan harapannya. Sehingga semua itu menimbulkan kecemasan yang berlebihan karena merasa bahwa banyak hal yang tidak pasti bisa saja terjadi.

Hubungan toxic bisa terjadi dengan perlahan dan bahkan tanpa disadari oleh korbannya. Ketika merasa semakin tidak aman dan tidak nyaman, serta sudah menyadari dalam kondisi demikian segeralah keluar dan temukan solusi. Jangan ragu untuk mencari bantuan dengan melakukan konseling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun