Mohon tunggu...
Eva Reviyanti
Eva Reviyanti Mohon Tunggu... Guru - Berani melakukan hal baru

Seorang mahasiswi dan praktisi pendidikan anak usia dini yang sedang belajar pengembangan dalam bidang menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Toxic Relationship: Bertahan karena Status Berdampak pada Pola Asuh Anak

29 Januari 2022   08:18 Diperbarui: 29 Januari 2022   16:01 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi toxic relationship (Sumber: Shutterstock via edukasi.kompas.com)

Pernah mendengar kata toxic

Tentunya sudah tidak asing lagi ya, apalagi akhir akhir ini sedang trending dan populer. 

Sejak dirilisnya buku yang berjudul “Toxic People” oleh seorang ahli komunikasi dan psikologi yang berbasis di California As, Dr. Lillian Glass pada tahun 1995.

Istilah toxic makin popular digunakan oleh orang, segala sesuatu yang memberikan tindakan negatif dan beracun dalam suatu hubungan dapat dikatakan toxic. Lantas sebenarnya apa sih toxic relationship itu?

Toxic relationship biasanya identik pada pasangan kekasih, tapi sekarang ini lebih meluas lagi, banyak digunakan dalam pertemanan, rekan kerja ataupun pernikahan

Toxic relationship artinya hubungan yang bersifat merusak karena konflik, tidak saling mendukung, muncul persaingan, sampai hilangnya rasa hormat dan kekompakan atau sering juga disebut hubungan beracun. Hubungan dikatakan toxic apabila sisi negatifnya berkepanjangan sampai menguras energi.

Apakah dalam pernikahan bisa terjadi toxic relationship? Tentu saja dapat terjadi. Untuk itu kenali tanda-tanda toxic, apa dampak yang ditimbulkan dan tentunya bagaimana solusinya agar tidak terjadi hubungan toxic .

Dilansir dari Kompas.com, menurut Glass ada beragam alasan penyebab toxic relationship tergantung bagaimana latar belakang dan kondisi seseorang. 

Perilaku toxic dapat dilatari dari masalah mental yang tidak terdiagnosa, seperti trauma, depresi ataupun gangguan kecemasan.

Hubungan toxic juga bisa muncul karena masalah ketimpangan kepribadian pasangan. Misalnya orang yang berwatak keras dan suka mengontrol berhadapan dengan orang tipe suka mengalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun