Mohon tunggu...
Bunda Khadijah
Bunda Khadijah Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

I am Indonesian, married, mother of 3, moslem...: "Mari Tegakkan Shalat."

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Refleksi Dari Madinah 1 : Yth. Darsem, Delta, Nining, Moona, Joko Wenampati

17 April 2012   21:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:30 1915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui postingan ini saya ingin minta maaf dan ingin menuliskan isi hati atas Darsem, Delta, Nining, Moona dan Joko Wenampati.

Sudah tidak asing dan bukan rahasia adanya konflik sesama kompasianer,  Salah satu konflik telah ada melanda komunitas kompasianer Saudi.  Kompasianer Saudi adalah warga negara Indonesia yang saat ini sedang berada di Arab Saudi, bermukim karena terikat pernikahan maupun terikat kontrak kerja.  Cukup banyak kompasianer Saudi yang sudah saya kenal, misalnya Latiefah Sriwulan, Iema Siti Nurachma, Neng Moona, Nining Andini, Aang Suherman, Gugus Sambodo, Faruk Ramzi, Ora Mutu Tenan, Dede MIT, Syaifulmillah Syam, Ken Hirai, dan Bernandang Delta Bvlgari.

Saya sebagai bagian komunitas kompasianer Saudi, merasa gerah dan sudah ikut terlibat dalam konflik yang cukup lawas dari Darsem dan Delta, yang kini di dalamnya ikut dipanaskan oleh Nining Andini dan Joko Wenampati.  Istilahnya katanya bakar-bakaran.  Dan melalui Refleksi Dari Madinah ini saya ingin menyampaikan sikap saya secara terbuka.  Untuk apa melakukan sindiran, dan tak ada manfaatnya pula menulis postingan dengan tujuan tausiah, karena situasinya tetap tidak berubah.

Saya Bunda Khadijah, tinggal di kota Madinah Almunawwarah,  mencoba  melakukan refleksi instrospeksi  diri.  Saya malu dengan nama yang saya sandang,  nama besar dari seorang Ummul Mukminin, Isteri pertama dari Rasulullah Muhammad Salallaahu Alaihi Wassalam.   Siti Khadijah Radiyallahu Anha, seorang figur ibu yang tiada tara, kesabaran, kesetiaan, dan menjadi golongan pertama dari orang yang beriman kepada Allah Subhanahu Wataala dan RasulNya.  Sungguh nama itu menjadi tanggungjawab besar pada diri saya, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan maya komunitas Kompasiana.  Apa artinya sebuah nama ? Artinya besar sekali bagi saya karena saya menyandang nama seorang wanita terkenal yang besar dalam segalanya.

Kehadiran saya dari Kota Madinah Almunawwarah Arab Saudi,  merupakan alasan lain Refleksi Dari Madinah ini.  Saya penduduk dari sebuah kota suci yang penuh berkah.   Kompasianer Bunda Lestari pernah menuliskan, katanya ketika ingat Bunda Khadijah tinggal di Kota Madinah, ingat betapa dekatnya dengan Raudah Assyarief....Ya, Raudah Assyarief salah satu tempat yang diyakini makbul ijabah doa...Ya, inilah tempat tinggal saya, dari kota yang penuh berkah, bukan New York, bukan Riyadh, ini kota Rasul yang seharusnya mencerminkan penduduk yang meneladani ahlak Rasulullah Muhammad Salallaahu Alaihi Wassalam.

Meneladani sifat umum bangsa Arab Saudi yang menyukai berterus terang,  banyak orang mengistilahkannya adat bawang merah : cepat marah tapi cepat hilang marahnya, karena bawang ketika dikupas membuat mata perih tapi cepat pulih perihnya.  Hanya seketika dan sekejap saja.  Saya merasa sia-sia telah menulis 3 postingan ini yaitu :

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/04/07/saya-kompasianer-saudi-yang-tidak-tajir-dan-sering-gagal-dalam-hidup/

http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/09/ingatlah-kepribadian-tercermin-lewat-bahasa-yang-kita-tuliskan/

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/04/10/how-far-is-too-far-setia-kawan-di-kompasiana/

Menulis dengan cara itu ternyata tidak membuahkan manfaat malah menuai kebencian.

Hari sabtu pagi, tanggal 14 April 2012, dengan membawa hati yang resah, saya pergi ke Mesjid Nabawi, tujuannya ingin berdoa di Raudah Asyarief....di tengah penuhnya jamaah Umroh wanita dari berbagai negara, saya alhamdulillah mendapatkan tempat untuk shalat di shaf batas paling depan dari Raudah Asyarief, dalam shalat 2 rakaat saya menumpahkan isi hati dalam sujud...Saya mohon ampun dan mohon bimbingan hidayah dari Allah Subhanahu Wataala dan mendoakan beberapa nama kompasianer...Tak kuasa seperti biasa saya terlarut dalam tangisan diam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun