Mohon tunggu...
Bunda Khadijah
Bunda Khadijah Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

I am Indonesian, married, mother of 3, moslem...: "Mari Tegakkan Shalat."

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kuliner Sayuran Timteng : Moulukhiya

25 Juni 2012   23:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:32 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_189550" align="aligncenter" width="307" caption="sayuran moulukhiya (dok.pribadi)"][/caption] Mulukhiyah, mloukhiya, molokhia, mulukhiyya, malukhiyah, or moroheiya dalam Arabic: ملوخية Melalui artikel ini saya ingin membagi pengetahuan tentang sayuran yang umum ditemui di Timur Tengah.  Mulukhiya merupakan salah satu sayuran yang terkenal sebagai makanan bukan hanya di  Timur Tengah, melinkan juga Afrika Utara dan Asia Selatan.  Tidak dapat dimakan secara segar sebagai lalapan karena dimakan mentah terasa pahit, namun setelah direbus hasilnya menjadi sup yang kental atau biasa dimasak sebagai  tumisan/oseng-oseng. Tahun pertama mukim di Arab Saudi, sayuran merupakan salah satu tantangan bagi saya.  Selama tahun pertama saya hanya familier dengan mentimun, selada bokor, wortel, terung, labu, Kol, Buncis.  Banyak sayuran tidak saya sukai karena tidak familier dan tidak tahu memasaknya hehehe... Belakangan saya berkenalan dengan sayuran bernama moulukhiya.  Ini foto-fotonya. [caption id="attachment_189566" align="aligncenter" width="307" caption="Moulukhiya dijual segar dalam bentuk satu ikat seperti ini (dok.pribadi)"]

134025970562403440
134025970562403440
[/caption] [caption id="attachment_189556" align="aligncenter" width="304" caption="Hanya diambil daunnya untuk dimasak (dok.pribadi)"]
13402573331841539485
13402573331841539485
[/caption] Pada jaman sekarang ibu-ibu sudah tidak perlu bersusah payah merajang moulukhiya, karena praktis saja diblender.  Namun jaman dulu ibu-ibu di Timur Tengah merajang moulukhiya dengan menggunakan pisau tradisional seperti ini : [caption id="attachment_189564" align="aligncenter" width="457" caption="Pisau tradisional untuk merajang dan menghaluskan moulukhiya (dok.pribadi)"]
1340259479348374829
1340259479348374829
[/caption] Demikian pula saat ini di gerai supermarket sayuran moulukhiya sudah mudah dibeli dalam keadaan beku seperti ini : [caption id="attachment_189561" align="aligncenter" width="400" caption="moulukhiya dalam kemasan beku (dok.pribadi)"]
134025869173139239
134025869173139239
[/caption]

CARA MEMBUAT SUP MOULUKHIYA

Blender Moulukhiya lalu tuangkan ke dalam panci.  Perkirakan jangan terlalu pekat ataupun terlalu encer, tambahkan air secukupnya.  Panaskan dan aduk-aduk dengan api sedang.  Tambahkan garam atau  maggie kaldu blok dan sedikit merica, biasanya digunakan merica hitam. Bila ingin memasaknya dengan ayam atau daging kambing, maka sebelumnya ayam atau daging kambing  direbus dulu sampai empuk, baru masukkan sayuran moulukhiya yang sudah diblender ini.  Akan tetapi, saya pribadi hanya memasaknya sebagai sop sayuran tanpa daging. Sementara itu haluskan bawang putih secukupnya, dan tumis dengan sedikit mentega sampai bawang putih berwarna kuning kecoklatan.  Lalu siramkan tumisan bawang putih bersama menteganya ini ke dalam panci rebusan moulukhiya, lalu tutup panci agar meresap wangi bawang putihnya. Siap disajikan panas-panas, dengan roti ataupun nasi. [caption id="attachment_189559" align="aligncenter" width="400" caption="sop moulukhiya polos tanpa ayam atau daging kambing (dok.pribadi)"]

13402583831515103844
13402583831515103844
[/caption] [caption id="attachment_189575" align="aligncenter" width="403" caption="Penyajian Moulukhiya dgn ayam cuisine libanon (sumber wikipedia )"]
13402628481549180775
13402628481549180775
[/caption] [caption id="attachment_189576" align="aligncenter" width="403" caption="moulukhiya cuisine libanon (sumber wikipedia)"]
1340262900825064607
1340262900825064607
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun