Mohon tunggu...
Gladiyo
Gladiyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FISIP UAJY 2019

Pencinta Musik Etnik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wow! Budaya Dayak di Atma Jaya Yogyakarta?

10 Maret 2021   15:24 Diperbarui: 10 Maret 2021   15:52 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wanita Dayak (Dumber: https://sites.google.com/site/ibanseadayaks123/)

Fenomena remaja meninggalkan kampung halaman untuk menimba ilmu sudah menjadi sebuah arus budaya dalam dunia pendidikan. Berbagai alasan melatarbelakangi aktivitas tersebut misalnya; ingin mendapat pengalaman yang lebih menantang, mencari teman dengan latar budaya yang berbeda, atau ingin meninggalkan zona nyaman yang selama ini disadari menjadi penghambat dalam perkembangan diri. Apa pun alasan yang melatarbelakangi fenomena tersebut, pendidikan dianggap penting dalam proses perkembangan diri.

Alasan inilah yang membuat banyak kelompok akademis yang bekerja sama dengan yayasan-yayasan tertentu untuk mengembangkan dan membangun sebuah lingkungan studi. Begitu pula yang dilakukan oleh salah satu Universitas Swasta yang sangat terkenal di Yogyakarta yaitu Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Kenapa saya mengatakan terkenal? Hal ini yang akan saya ulik di dalam artikel ini.

Saya berasal dari Kalimantan. Kalimantan merupakan pulau terbesar di Indonesia. Pulau ini terpisah dari Pulau Jawa sehingga memerlukan waktu dengan jarak tempuh yang lumayan panjang. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan spesifikasi Ilmu Sosial dan Politik. Menarik bukan, 'orang kalimantan kok kuliah jauh-jauh ke UAJY?'. Saya kerap kali mendapat pertanyaan tersebut dan jawaban-jawaban yang saya berikan tak jauh pula dengan alasan-alasan yang sudah saya kemukakan di awal tadi.

Tentunya dengan lingkungan dan suasana yang baru, saya pribadi perlu beradaptasi. Pasalnya budaya yang melekat dalam diri saya berbeda dengan budaya yang saat ini saya hadapi. Menurut Appadurai dan Ingold (dalam Abdullah, I. 2015:41) sekelompok orang yang pindah dari satu lingkungan budaya ke lingkungan budaya yang lain, mengalami proses sosial budaya yang dapat mempengaruhi mode adaptasi dan pembentukan identitasnya. Oleh karena itu seseorang yang melakukan perpindahan dari satu lingkungan budaya ke lingkungan budaya yang lain, akan melakukan reproduksi kebudayaan. Hal ini dilakukan dalam kerangka beradaptasi dengan lingkungan dan budaya yang baru.

Saya merasa kagum dan respek terhadap kampus saya tercinta. UAJY sangat memberi bantuan kepada mahasiswa  dalam beradaptasi dengan budaya baru (Yogyakarta). Hal ini teraplikasi dalam sebuah program yang disebut Jogja Istimewa. Dalam program ini para mahasiswa (tidak hanya yang berasal dari Yogya) dibantu untuk mengenal tata cara bersosialisasi di lingkungan sekitar. Tentunya proses ini tidak selesai ketika program Jogja Istimewa berakhir, akan tetapi harus terus dilanjutkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu rasa kagum dan respek saya terhadap kampus saya yang tercinta ini tertuju pada sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa yaitu SBN (Seni Budaya Nusantara). Seni Budaya Nusantara ini menanungi bebrapa komunitas budaya seperti; Batak, Papua, NTT, Dayak, Toraja, dan Nias. Komunitas-komunitas ini menjadi sebuah keluarga baru bagi para mahasiswa perantau yang sedang menempuh studi di UAJY. Universitas memberi fasilitas bagi para mahasiswa perantau untuk tetap berintegrasi dengan teman-teman yang berasal dari daerah yang sama.

Anggota KBMDA setelah mengisi acara di salah satu  Seminar Nasional (Dokpri)
Anggota KBMDA setelah mengisi acara di salah satu  Seminar Nasional (Dokpri)

Keluarga Besar Mahasiswa Dayak Atma Jaya merupakan komunitas sosial yang berusaha membantu dan memberi ruang bagi mahasiswa yang berasal dari kalimantan untuk tetap menjaga eksistensi budaya mereka. Walaupun para anggota KBMDA berada di Pulau Jawa, akan tetapi budaya luhur nenek moyang serta adat tradisi mereka tetap terjaga dan terus berkembang seiring perkembangan zaman. Anggota komunitas ini berasal dari fakultas-fakultas yang berbeda dan dari daerah-daerah yang berbeda di Pulau Kalimantan.

Ada satu hal yang menarik dari komunitas ini. Para anggota komunitas ternyata tidak hanya mereka yang berasal dari Kalimantan/ orang Dayak saja. Akan tetapi mereka membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin bergabung asalkan status orang tersebut merupakan mahasiswa aktif UAJY. Hal ini tentunya merupakan peluang besar bagi siapa saja yang ingin mengetahui dan belajar mengenai budaya dan adat istiadat dari Suku Dayak. Selain itu relasi ini dapat menjadi sarana promosi budaya ke dunia luar tentunya dengan media-media yang telah diatur di dalam kebijakan komunitas. Asik bukan berkuliah di Atma Jaya Yogyakarta?

Daftar Pustaka

Abdulah, I. (2015). Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun