Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ngaprak Mangpaat, Mencari Intan yang Hilang, Menyusuri Jejak Pahlawan di Kawasan Empang, Bogor

18 Agustus 2022   12:57 Diperbarui: 24 Agustus 2022   16:25 2139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rombongan komunitas Napak Tilas Peninggalan Budaya (NTPB) siap ngaprak (Foto koleksi kang Dadan P. - NTPB)

4. Kopi cap Oplet, di Bogor berdiri pada tahun 1975.

Melihat tahun berdirinya, memang akhirnya ternyata Kopi Bah Sipit inilah yang tertua. Kenapa saya tahunya belakangan ya? Hehehe

Akhirnya karena penasaran, sambil mendengarkan kisah tentang berdirinya, saya mencoba menikmati kopi Bah Sipit ini yang sudah dalam bentuk saset dan diberi gula saeutik (sedikit). Kopi sasetan Bah Sipit yang kesemuanya merupakan kopi dari jenis Robusta ini memang warbiasah rasanya. 

Saya suka rasa pahitnya. Sedep gitu rasanya. Saya yang suka ngopi dan tanpa gula itu, mencoba menikmati kopi Bah Sipit setelah lelah kukurilingan (berkeliling) ngaprak napak tilas di kawasan Empang Bogor.

Ada tagline yang menarik dari kopi tertua yang ada di Bogor ini, yaitu: God created coffee as the idea to create the world. Cakep bener nih taglinenya. Sementara prinsip saya, yang biasa ngopi minimal dua kali sehari ini adalah: is there life before coffee? …. Pokoknya apapun dimulai dengan kopi dan diakhiri dengan kopi pula ya hehehe, sepakat?

Kopi Bah Sipit didirikan oleh warga keturunan China bernama Yoe Hong Keng yang memang berkacamata. Menamakan kopinya dengan Bah Sipit, karena sipit matanya dan mencirikan ke khasan dari ia yang berani membuka usaha ditengah-tengah mayoritas komunitas Arab. 

Kondisi ini yang menyebabkan akhirnya Yoe, yang hidup dari tahun 1902 - 1985, fasih berbahasa Arab - akibat interaksi dengan sekelilingnya. Inilah yang saya maksud dengan nilai enterpreneurship yang saya dapat dari pendiri Kopi Kacamata ini. 

Perbedaannya menjadi branding yang tepat untuk usahanya dan usaha keras dan konsistennya membuahkan hasil keberhasilannya. Saat ini usahanya diteruskan oleh generasi keduanya.

Keseruan di toko kopi Bah Sipit & kang Hendra yang sedang menjelaskan tentang kisah toko kopi ini (Foto koleksi pribadi)
Keseruan di toko kopi Bah Sipit & kang Hendra yang sedang menjelaskan tentang kisah toko kopi ini (Foto koleksi pribadi)

Produk kopi Bah Sipit Cap Kacamata (Foto koleksi pribadi)
Produk kopi Bah Sipit Cap Kacamata (Foto koleksi pribadi)

Sate Kambing Rebing

Sudah nyobain Sate Kambing Rebing dong hehehe (Foto koleksi pribadi)
Sudah nyobain Sate Kambing Rebing dong hehehe (Foto koleksi pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun