Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ngaprak Mangpaat, Mencari Intan yang Hilang, Menyusuri Jejak Pahlawan di Kawasan Empang, Bogor

18 Agustus 2022   12:57 Diperbarui: 24 Agustus 2022   16:25 2139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rombongan komunitas Napak Tilas Peninggalan Budaya (NTPB) siap ngaprak (Foto koleksi kang Dadan P. - NTPB)

Setengah tembok ke atas terbuat dari kayu. Keramah-tamahan dua orang tua (nenek) kakak beradik menjadikan rumah itu menjadi rumah yang ramah. 

Rumah tersebut terasa antik melihat bangunan pintu dan jendelanya. Mereka masih memiliki kondisi tempat tidur yang bila melihatnya, saya merasa berada di rumah nenek/kakek saya yang memiliki tempat tidur seperti itu. Namun kesan moderen sempat tertangkap pula telah memasuki rumah itu dari adanya kamera cctv dan router internet di bagian depan rumah. Makasih ya nek kami diizinkan masuk dan melihat-lihat rumah indahnya. Barakallah.

Rumah keluarga Hasanah yang terletak di gang kecil, tetapi memiliki luas yang cukup dan bangunan yang indah (Foto koleksi pribadi)
Rumah keluarga Hasanah yang terletak di gang kecil, tetapi memiliki luas yang cukup dan bangunan yang indah (Foto koleksi pribadi)

Rumah tua keluarga keturunan Arab dengan furniture antiknya (Foto koleksi pribadi)
Rumah tua keluarga keturunan Arab dengan furniture antiknya (Foto koleksi pribadi)

Dua orang nenek kakak beradik pemilik rumah tua tersebut (Foto koleksi pribadi)
Dua orang nenek kakak beradik pemilik rumah tua tersebut (Foto koleksi pribadi)

Kopi Bah Sipit Cap Kacamata

Perjalanan terakhir berhenti di Kopi Bah Sipit. Di sini, ternyata kita tidak hanya disuguhi kelezatan dan sejarah kopi di Bogor, tetapi juga belajar enterpreneurship dari founder Kopi Bah Sipit. 

Sepengetahuan saya selama ini, kopi tertua di Bogor adalah Kopi Oplet dan Kopi Liong Bulan. Kopi Oplet lebih tua dari Kopi Liong Bulan. Ternyata pengetahuan saya tentang kopi khas Kota Bogor keliru. Kalau mau diurut sesuai urutan berdirinya, maka urut-urutan usaha kopi di Kota Bogor adalah sebagai berikut:

1. Kopi Bah Sipit Cap Kacamata didirikan tahun 1925.

2. Kopi cap Liong Bulan berdiri tahun 1945.

3. Kopi cap Teko berdiri tahun 1950.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun