Mohon tunggu...
Muh Askar
Muh Askar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Dosen dalam Bidang Ilmu Keperawatan dan Mikrobiologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Anda Harus Tahu: Cegah 2019-nCoV, Mengapa Skrining di Bandara Perlu Diberlakukan?

26 Januari 2020   03:27 Diperbarui: 26 Januari 2020   16:13 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kejadian luar biasa terbaru terkait infeksi pernafasan akut akibat infeksi virus 2019-nCoV yang berasal dari Kota Wuhan, China yang menjadi pintu transportasi domestik dan internasional memungkinkan pergerakan populasi dalam skala besar diperkirakan secara signifikan meningkat selama Tahun Baru China terutama pada minggu terakhir di Bulan Januari 2020. 

Adanya hasil pengamatan penularan dari manusia ke manusia tidak dapat diduga bahwa kasus-kasus positif akan terus bermunculan di wilayah dan negara lain.

WHO dalam situs resminya telah melakukan update dan mengeluarkan kebijakan untuk rekomendasi pemberlakuan skrining pada wilayah atau negara yang saat ini sedang terjangkit infeksi novel coronavirus 2019-nCoV yang saat ini melanda penduduk Republik China. Rekomendasi tersebut sebagai berikut:

  • Lakukan skrining keluar di bandara internasional dan pelabuhan pada wilayah yang terpapar, yang bertujuan untuk melakukan deteksi awal terhadap gejala bagi mereka yang akan bepergian untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut, sehingga mencegah keluarnya penyakit, sekaligus meminimalkan gangguan perjalanan internasional.
  • Skrining keluar meliputi pemeriksaan tanda dan gejala (demam di atas 38 derajat celcius, batuk), wawancara dengan penumpang dengan gejala infeksi pernapasan yang akan meninggalkan wilayah terdampak wabah menyangkut kemungkinan paparan terhadap kontak berisiko tinggi atau binatang yang diduga menjadi sumber, arahkan penumpang yang menunjukkan gejala penyakit untuk pemeriksaan medis lebih lanjut, yang diikuti dengan pemeriksaan 2019-nCoV, dan tangani kasus yang terkonfirmasi dalam isolasi dan perawatan.
  • Anjurkan skrining juga dilakukan di bandara domestik, stasiun kereta, stasiun bus jarak jauh bila diperlukan.
  • Penumpang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus yang terkonfirmasi positif atau riwayat paparan langsung terhadap sumber potensial infeksi harus dilakukan observasi medis. Penumpang dengan kontak berisiko tinggi harus menghindari perjalanan selama periode inkubasi (sampai dengan 14 hari).
  • Laksanakan kampanye informasi kesehatan di pintu-pintu masuk untuk meningkatkan kewaspadaan dalam mengurangi risiko umum terhadap infeksi pernapasan akut dan tindakan yang diperlukan, termasuk bagaimana penumpang dapat mengenali perkembangan tanda dan gejala infeksi dari 2019-nCoV dan bagaimana mereka dapat memperoleh bantuan atau layanan kesehatan.

Selain itu, WHO juga mengeluarkan rekomendasi skrining di negara/wilayah tanpa penularan dari novel coronavirus 2019-nCoV ini. Rekomendasi tersebut meliputi:

  • Bukti menunjukkan bahwa skrining suhu dapat untuk mendeteksi kasus seringkali melewatkan penumpang yang masih dalam masa inkubasi penyakit atau menyembunyikan demam selama perjalanan sehingga memerlukan pemeriksaan yang lebih mendasar. Selama kejadian luar biasa (KLB) novelcoronavirus 2019-nCoV, umumnya kasus yang keluar dari wilayah terpapar, terdeteksi melalui skrining masuk karena adanya deteksi awal penumpang dan rujukan untuk tindak lanjut medis.
  • Skrining suhu harus selalu disertai dengan komunikasi penyebaran pesan terkait risiko di pintu masuk. Hal ini dapat dilakukan melalui pemasangan poster, leaflet, buletin elektronik, dan sebagainya yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran bagi penumpang mengenai tanda dan gejala dari penyakit, dan anjuran untuk perilaku mencari bantuan kesehatan, termasuk kapan harus berkunjung ke fasilitas kesehatan, dan melaporkan riwayat perjalanan mereka.
  • Negara yang melaksanakan skrining suhu dianjurkan untuk membuat mekanisme pengumpulan data dan analisis yang tepat antara lain jumlah penumpang yang menjalani skrining dan kasus yang terkonfirmasi dari penumpang, serta metode skrining. Dalam melaksanakan skrining di pintu masuk, negara harus mengeluarkan kebijakan dan kapasitas nasional.
  • Pejabat kesehatan masyarakat harus memperkuat kolaborasi dengan operator penerbangan dalam penanganan kasus di atas pesawat dan melaporkannya, jika penumpang dengan gejala penyakit pernapasan terdeteksi, berdasarkan pedoman IATA bagi kru kabin pesawat dalam menangani penyakit menular di dalam pesawat.

Nah, bagi anda yang akan bepergian dalam waktu dekat, berikut ini saya akan menuliskan tips bagi anda agar tetap sehat selama perjalanan:

  • Hindari melakukan perjalanan jika anda dalam kondisi demam dan batuk
  • Jika anda mengalami demam dan batuk serta kesulitan bernapas (sesak), kunjungi fasilitas kesehatan dan sampaikan riwayat perjalanan anda sebelumnya pada petugas kesehatan
  • Hindari kontak langsung dengan orang yang mengalami demam dan batuk
  • Sering mencuci tangan dengan menggunakan cairan pencuci tangan yang mengandung alkohol atau sabun dan air
  • Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut
  • Ketika anda batuk dan bersin, tutup mulut dan hidung anda dengan menekuk siku atau menggunakan tissue, buang tissue segera di tempat sampah tertutup dan cuci tangan
  • Jika anda memilih mengenakan masker, pastikan menutupi mulut dan hidung anda, hindari menyentuh masker setelah terpasang
  • Segera buang masker sekali pakai setelah digunakan, cuci tangan setelah melepaskan masker
  • Jika anda mengalami sakit selama perjalanan, informasikan pada kru pesawat dan segera mencari bantuan medis
  • Jika anda membutuhkan perhatian medis, informasikan riwayat perjalanan anda pada petugas kesehatan
  • Konsumsi makanan hanya yang sudah dimasak
  • Hindari meludah di area umum
  • Hindari kontak dekat dan bepergian dengan binatang yang sakit

Semoga bermanfaat dalam mencegah masuknya Novel Coronavirus di Indonesia dan menjaga anda tetap sehat selama bepergian. Salam sehat, Sehat Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun