Hari ini adalah hari terakhir dalam rangkaian IMF WBG 2018. Saya berusaha untuk menuliskan apa yang saya rasakan dan saya dapatkan selama di kegiatan ini, meskipun tidak terlalu banyak angle yang ditulis.
Kegiatan satu pekan ini membuat saya banyak bertemu dengan ratusan bahkan ribuan orang setiap hari. Semua berjalan cepat. Dari satu event ke event lain. Bertemu teman SMA dan kuliah, salaman sebentar, cekrek2 dan dibagikan di group, lalu berpisah. Bahkan ada beberapa yang sudah janjian bertemu namun belum kesampaian.
Tidak hanya teman, di kesempatan ini banyak bertemu dengan para pengamat, tokoh ekonomi, orang-orang media, menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari seluruh dunia membuat waktu lebih dari satu pekan ini tidK teras segera berakhir.
Salah satu tugas saya di sini adalah menyarikan apa yang menjadi pembahasan di sebuah acata khususnya yang dihadiri Menteri Keuangan. Menyarikan apa yang disampaikan para narasumber, mencari quote yang menarik, menggali background informasi acara, lalu diolah menjadi sebuah rilis untuk konsumsi teman2 media.
Melakukan tugas ini tidak hanya menambah pengetahuan hal yang dibahas, namun juga membutuhkan stamina yang bagus. Berlari-lari dari satu acara ke acara lain yang sering kali tidak di satu tempat. Berkoordinasi dengan banyak orang dengan berbagai karakter, yang acap kali membuat saya banyak belajar tentang arti kesabaran.
Dari substansi yang dibahas kemarin, Menteri Keuangan menyampaikan langsung kepada media dalam sesi media briefing. Sebelum masuk materi, Menkeu menceritakan tentang bagaimana banyak negara terkesan dengan Indonesia.Â
Dari pelayanan kedatangan di bandara hingga ke hotel membuat mereka terkesan keramahan masyarakat Indonesia. Ribuan orang asing para tokoh dunia selama satu pekan mengenakan batik, termasuk Managing Director IMF, tentu ini akan lebih mengenalkan pakaian khas Indonesia ke mata dunia.Â
Di beberapa sesi Menkeu juga mempromosikan pariwisata Indonesia. Setelah perhelatan ini selesai, jangan lupa tambah waktu paling tidak satu pekan untuk merasakan keindahan Indonesia. Kita tidak akan bisa merasalmkah pengalaman suatu tempat kalau hanya dari membaca data dan melihat film. Dan bisa dirasakan ketika mengunjunginya "you have to return to your country with empty pocket" ujar ibu Sri Mulyani di beberapa seminar.
---------------------------------
Pembahasan kemarin banyak menyoroti perkembangan ekonomi global yang masih kurang menggairahkan di tengah risiko ekonomi global yang meningkat.Â
Para Menteri Keuangan dan Gub Bank sentral masih mengkhawatirkan kelanjutan normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat yang akan meningkatkan suku bunga dan mengakibatkan capital outflow.
