Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis. Menyukai berbagai bidang pekerjaan yang menambah ilmu pengetahuan dan mendapatkan pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendidik Anak dengan Memukul, Apakah Itu Benar?

12 April 2022   09:46 Diperbarui: 12 April 2022   11:01 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tepat dalam Mendidik Anak/Picture Pixabay 

Orang tua akan sabar ketika anaknya melakukan kesalahan biasa dan tidak melakukan kekerasan terhadap anak. Lalu, bagaimana dengan anak yang melakukan hal yang fatal sehingga orang tua memberikan pukulan terhadapnya. apakah itu cara yang  benar?.

Jadi, orang tua memang harus lapang dada (dalam artian banyak bersabar), karna anak-anak akan sering melakukan kesalahan-kesalahan yang akan membuat orang tua menjadi kesal. Tapi, mendidik anak tidaklah harus selalu menggunakan fisik. Mendidik anak harus sesuai dengan porsi kesalahan yang dia lakukan, supaya anak tersebut mental nya tetap aman. 

Banyak orang tua ketika anaknya melakukan kesalahan sedikit saja mereka langsung memarahi dengan membentak dan menggunakan bahasa yang kasar, bahkan tak jarang hingga memukul dengan tangan kosong dan juga dengan benda yang membuat tubuh anak tersebut menjadi cedera (Cacat fisik). 

Sebenarnya orang tua yang melakukan kekerasan fisik secara berlebihan dalam mendidik itu tidaklah di benarkan, Kenapa? Ada 2 kemungkinan yang terjadi kepada anak, yang Pertama: Anak akan menjadi pendiam dan akan takut melakukan apapun, karna takut itu merupakan suatu kesalahan yang membuat orang sekelilingnya marah (termasuk Orang tuanya), dan yang ke Dua: Anak akan menjadi seorang pemarah seperti yang di lakukan orang tua nya dan juga sang anak akan menjadi seorang pembenci termasuk kepada orang tua nya (baik benci secara biasa maupun berlebihan).

Jadi, memberikan hukuman terhadap anak harus kita sesuaikan dengan kesalahan yang dia lakukan, bisa dengan memberikan kata-kata teguran dengan lemah lembut (apabila kesalahannya biasa), bisa dengan kata-kata tegas (apabila kesalahannya cukup fatal) dan bisa juga dengan sedikit kata ketegasan dan hukuman yang sesuai apabila kesalahannya fatal. Karna anak dalam masa pertumbuhan, mudah sekali mengalami goncangan jiwa yang mendalam apabila hukuman yang di berikan dalam kesalahannya di lakukan dengan berlebihan dan cara yang tidak tepat. 

Saya yakin yang membaca artikel ini bukan hanya yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, tetapi juga ada yang masi lajang (belum menikah). Jadi, kita harus banyak pemahaman dalam mendidik anak, supaya dalam mendidiknya kita tepat. 

Sejatinya orang tua ingin anaknya menjadi kebanggannya, maka perlunya kita mendidiknya juga dengan tepat supaya harapan dan keinginan kita sesuai dengan yang kita harapkan terhadap anak tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun