Mohon tunggu...
budi rustandi kartawinata
budi rustandi kartawinata Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Periset

Ordinary People

Selanjutnya

Tutup

Financial

Lindungi Keluarga Dari Judi Online

26 November 2024   21:38 Diperbarui: 26 November 2024   21:44 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Pencegahan Judi Online 1  (Sumber: Milik Pribadi)

Perkembangan internet yang pesat telah mengubah banyak aspek kehidupan sehari-hari, tetapi juga menimbulkan risiko yang signifikan, khususnya dalam ranah perjudian daring. Seiring meluasnya konektivitas internet, semakin banyak individu, termasuk populasi yang rentan, yang memperoleh akses ke platform perjudian daring. Sayangnya, aksesibilitas ini dapat menyebabkan kecanduan, ketidakstabilan keuangan, dan dampak buruk lainnya bagi keluarga. Di masa ketika teknologi memfasilitasi kepuasan instan, menjadi penting bagi keluarga untuk memahami dan mengurangi risiko yang terkait dengan perjudian daring. Dengan kombinasi kesadaran, edukasi, dan tindakan proaktif, keluarga dapat melindungi orang yang mereka cintai dari potensi bahaya yang datang bersama peluang taruhan virtual. Dengan mengatasi implikasi psikologis, finansial, dan hukum dari perjudian daring, keluarga dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk membina lingkungan yang lebih aman yang memprioritaskan kesejahteraan dan praktik permainan yang bertanggung jawab. 

Lonjakan judi online telah mengubah lanskap permainan, secara signifikan mengubah cara individu dan keluarga terlibat dalam aktivitas taruhan. Dapat diakses 24/7, platform ini melayani khalayak luas, termasuk individu rentan yang mungkin terperangkap oleh perilaku adiktif. Anonimitas dan kemudahan perjudian daring memudahkan penjudi bermasalah untuk terlibat dalam perilaku berisiko, sering kali tanpa pengawasan anggota keluarga. Aksesibilitas ini sangat meresahkan mengingat penelitian menunjukkan 0,6% dari populasi adalah penjudi bermasalah, dengan masing-masing individu ini memengaruhi 10--17 orang lainnya, termasuk anak-anak dan anggota keluarga lainnya (Alexander B. et al.). Ketika keluarga menghadapi konsekuensi perjudian, mereka sering menghadapi serangkaian tantangan, mulai dari ketidakstabilan keuangan karena akumulasi utang hingga tekanan emosional dan psikologis, termasuk konflik dan pengabaian. Efek berantai menggambarkan kebutuhan mendesak akan strategi kesadaran dan intervensi untuk melindungi keluarga dari pengaruh perjudian daring yang meluas.

Daya tarik judi online sering kali menutupi risiko mendasar yang dapat berdampak besar pada individu dan keluarga. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas perjudian nonmoneter, seperti permainan kasino sosial, dapat membuat anak di bawah umur tidak peka terhadap bahaya terkait perjudian sungguhan, sehingga menumbuhkan sikap yang merugikan terhadap perilaku bertaruh (Carran et al.). Perubahan persepsi ini dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan terlibat dalam aktivitas perjudian terlarang, karena kaum muda mungkin kurang memahami perbedaan antara kesenangan bermain gim dan risiko perjudian. Selain itu, negara-negara dengan kerangka regulasi yang berbeda menggambarkan konsekuensi yang berbeda-beda; misalnya, Korea Selatan telah melaporkan tingkat kecanduan judi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Singapura, di mana upaya tata kelola dan pencegahan tampak lebih kuat (Lee et al.). Kesenjangan ini menyoroti kebutuhan penting akan program kesadaran yang efektif yang mendidik keluarga tentang potensi bahaya perjudian daring, memastikan bahwa anak-anak dibekali dengan pengetahuan untuk menavigasi lanskap yang kompleks ini dengan aman.

Menurut Gugus Tugas Perjudian Online, Indonesia adalah rumah bagi 4 juta penjudi online. Sekitar 40 persen dari mereka berusia antara 31-50 tahun, yang berarti mereka masih menjadi bagian dari populasi usia yang produktif. Tetapi gugus tugas juga mengungkapkan fakta mengerikan lain: 80.000 dari mereka yang kecanduan perjudian online lebih muda dari 10 tahun. Dan 440.000 lainnya baru berusia antara 11-20 tahun.

Data gugus tugas menunjukkan bahwa Java Barat memiliki penjudi paling online, mencapai sekitar 535.644 orang dengan transaksi dengan total RP 3,4 triliun (hampir $ 208,4 juta), diikuti oleh Jakarta dengan 238.508 pemain dan transaksi RP 2,3 triliun. Gugus tugas juga mengungkapkan bahwa 80 persen penjudi online Indonesia adalah dari status tengah hingga lebih rendah. Mereka biasanya membayar Rp 10.000 (kurang dari $ 1) untuk dimainkan, dan nilai transaksi bisa naik hingga Rp 100.000. Sosiolog Sigit Rochadi bahkan menyalahkan biaya awal yang rendah tentang mengapa banyak orang tergoda untuk berjudi online. Setiap tahun, transaksi mencurigakan yang terkait dengan perjudian online terus melonjak, menurut Unit Intelijen Keuangan PPATK. Tubuh itu mengatakan bahwa transaksi perjudian online berjumlah Rp 2,01 triliun pada tahun 2017. Namun, jumlahnya telah melonjak menjadi Rp 327 triliun pada tahun 2023 dan bahkan menduduki puncak Rp 100 triliun hanya pada kuartal pertama tahun 2024.

Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui penyuluhan menjadi salah satu solusi yang efektif. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan warga tentang risiko dan dampak negatif dari judi online, serta memberikan informasi tentang cara melindungi diri dan keluarga dari ancaman tersebut. Salah satu lokasi yang dipilih untuk kegiatan ini adalah sekitar TK Taman Indria, yang merupakan tempat berkumpulnya banyak keluarga dengan anak-anak prasekolah.

Permasalahan maraknya judi online yang ada bagaikan virus yang mematikan bagi siapapun yang terkena wabah judi online ini. Judi online ini tidak saja akan mengakibatkan kehancuran hidup bagi pelaku judi online nya saya, melainkan orang-orang yang ada di sekitar pelaku judi online tersebut akan menyebabkan kesusahan bagi mereka. Begitu besarnya akibat yang ditimbulkan oleh wabah judi online ini menjadikan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Tim yang berasal dari Prodi Administrasi Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom mencoba memberikan solusi untuk memberikan cara atau pengetahuan untuk melindungi keluarga dari judi online dengan cara sebagai berikut:

  • Meningkatkan Kesadaran: Meningkatkan pemahaman warga tentang judi online dan dampaknya terhadap keluarga dan masyarakat.
  • Memberikan Informasi: Menyediakan informasi yang jelas dan akurat mengenai bentuk-bentuk judi online, serta cara-cara untuk mengidentifikasi dan menghindarinya.
  • Memberdayakan Keluarga: Memberi pengetahuan kepada orang tua tentang cara melindungi anak-anak mereka dari paparan judi online melalui pendidikan dan komunikasi yang baik.
  • Membangun Komunitas: Mendorong warga untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi anak-anak.  

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di aula TK Taman Indria dengan melibatkan berbagai elemen, termasuk guru, orang tua, dan perwakilan dari lembaga terkait. Beberapa langkah yang dilakukan dalam kegiatan ini meliputi:

  • Sesi Pengenalan: Memperkenalkan tema penyuluhan dan menjelaskan pentingnya melindungi keluarga dari judi online.
  • Presentasi Informasi: Menyajikan materi tentang judi online, termasuk jenis-jenisnya, cara kerja, serta dampak negatif yang ditimbulkan baik dari segi psikologis, sosial, maupun ekonomi.
  • Diskusi Interaktif: Mengajak peserta untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, dan bertanya seputar tema penyuluhan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang interaktif dan memungkinkan peserta untuk lebih memahami materi.
  • Pelatihan: Memberikan pelatihan tentang cara-cara melindungi anak dari paparan judi online, termasuk penggunaan teknologi yang aman dan cara berkomunikasi yang efektif dengan anak-anak.
  • Penyediaan Sumber Daya: Menyediakan materi cetak dan sumber daya online yang dapat diakses oleh peserta setelah kegiatan selesai.

Program penyuluhan "Lindungi Keluarga dari Judi Online" di sekitar Sekolah TK Taman Indria memiliki potensi besar untuk berkelanjutan, selama ada komitmen dari semua pihak, terutama orang tua dan masyarakat. Dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, diharapkan program ini dapat menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak dan membantu mereka untuk tumbuh dengan baik tanpa terpapar dampak negatif dari judi online.

Sosialisasi Pencegahan Judi Online 2  (Sumber: Milik Pribadi)
Sosialisasi Pencegahan Judi Online 2  (Sumber: Milik Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun