Mohon tunggu...
Budi Prathama
Budi Prathama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kuliah di Universitas Sulawesi Barat. Hobi nulis lepas sambil minum kopi. Ngobrol di IG @budi.prathama

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Kerja Apa" Lebih Afdol Ditanyakan Ketimbang "Kapan Nikah"

20 Juni 2022   13:28 Diperbarui: 20 Juni 2022   13:36 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain pertanyaan kapan wisuda, kapan menikah juga termasuk pertanyaan yang sangat menyebalkan. Bukan hanya orang yang sudah selesai masa studinya di kampus akan dikenai pertanyaan seperti itu, tetapi mereka juga yang masih menyandang status mahasiswa. Namun, yang paling sering memang ditanyai kapan nikah pasti mereka-mereka yang sudah selesai masa kuliahnya.

Sebenarnya tidak jadi soal amat sih, karena memang menikah tentu semua orang pengen. Namun dibalik itu semua, alasan orang lambat atau cepat menikah tentu kita tak bisa mengadilinya. Semua orang berhak ambil pilihan dan pastinya semua ada alasan masing-masing.

Namun pertanyaan kapan menikah jelas tidak semua orang senang mendengar itu. Bisa jadi pertanyaan itu hanya memojokkan dan membuat merasa minder orang. Apalagi kalau tiap kali jumpa selalu itu yang ditanyakan, tentu jadinya akan menyebalkan juga.

Ada juga orang yang selalu membanding-bandingkan dengan saudaranya. Kasus seperti itu saya alami, kebetulan adik saya yang bungsu saat ini sudah menikah dan saya masih setia melajang. Pertanyaan dengan lontaran kata saya kalah dengan adik saya dan tertinggal dengannya selalu saya rasakan.

"Masa' mau kalah dengan adikmu, dia sudah nikah tapi kau belum," lontaran kata-kata seperti itu tidak hanya satu dua kali saja saya dapatkan. Pikirku, emangnya pernikahan itu persaingan yang harus ada kalah dan menang.

Alasan saya kenapa hari ini belum menikah, bukan karena tidak ingin mau menikah. Jelas saya sangat ingin menikah, namun bagi saya masih banyak yang mesti disiapkan sebelum menikah. Menikah bukan hanya soal ijab kabul, kemudian setelah itu selesai semua.

Daripada tanya kapan menikah, lebih baik tanyakan kerjanya apa. Itu lebih afdol rasanya daripada harus tanya kapan nikah. Bukankah sebelum kita menikah mesti punya kerjaan dulu. Tidak menikah dengan caplok-caplok saja.

Dasar inilah yang mesti kita matangkan dulu sebelum menikah. Apakah kerjaan kita sekarang sudah cukup untuk menikah, sudah bisakah menafkahi istri dan anak kalau sudah berumahtangga? Jangan sampai setelah menikah malah berharapnya sama martua, jelas sungguh menderitalah kita dalam pernikahan kalau seperti itu.

Parahnya lagi, kalau sudah menikah lantas terseret dalam kasus perceraian. Problem ini banyak terjadi, terlebih kasusnya banyak terjadi pada mereka yang nikah muda. Itu disebabkan karena belum dewasa dan matang pengetahuan soal pernikahan.

Jadi menurut hemat saya, mending tanyakan kerjanya apa ketimbang kapan nikah. Menikah butuh kesiapan mental, materi, dan pengetahuan. Dan yang terpenting apakah kerja kita sudah cukup membawa kita untuk menikah, kalau belum jangan dulu deh coba-coba untuk menikah.

Apalagi kalau sudah menikah namun baru ingin mencari kerjaan, bisa jadi akan kerepotan. Di sisi lain tuntutan istri dan martua secepatnya bisa dapat kerjaan, namun di samping itu kerjaan malah makin sulit ditemukan. Ditambah pula kalau kerjaannya yang tidak boleh jauh-jauh dari istri dan kampung halaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun