Mohon tunggu...
Budi Prathama
Budi Prathama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kuliah di Universitas Sulawesi Barat. Hobi nulis lepas sambil minum kopi. Ngobrol di IG @budi.prathama

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menyoal Kenapa Anak Matematika Minoritas Ikut Organisasi Pergerakan

29 Juni 2021   09:29 Diperbarui: 29 Juni 2021   09:44 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : www.halodoc.com

Menyoal Kenapa Anak Jurusan Matematika Selalu Minoritas Ikut Organisasi

Dari sekian banyak jurusan di Kampus tentu semua memiliki ciri khasnya masing-masing. Maka lumrah terjadi bagi Fakultas atau jurusan untuk menampakkan identitasnya kepada khalayak umum dengan dalih bahwa Fakultas tersebut perlu dibanggakan dan diminati bagi para calon mahasiswa baru. Sehingga berbagai upaya propaganda pun dilakukan untuk mensosialisasikan Fakultas atau pun jurusan mengenai keunggulan dan outputnya nanti.

Hal itu kadang kala terjadi persaingan antar Fakultas meskipun dalam satu Kampus, bukan hanya persaingan sosialisasi mengenai keunggulan masing-masing, tetapi persaingan fisik pun biasa juga terjadi. Makanya tidaklah heran jika ada mahasiswa yang menjagokan Fakultasnya dan menganggap diatas level dari Fakultas lain, walaupun kondisinya masih berada dalam arena Kampus yang sama. Hehehe.

Iya sih, sebenarnya wajar saja kalau setiap mahasiswa menampakkan ciri dan karakter Fakultasnya, karena melalui cara itu sehingga ia memiliki kualitas yang berbeda dengan Fakultas lain. Namun, yang salah jika ada Fakultas tidak menghargai Fakultas lain, apalagi sampai terjadi permusuhan yang ujungnya tawuran. Nah, jelas itu sangatlah tidak wajar sebagai penyandang seorang mahasiswa kaum terdidik.

Sama dengan jurusan yang lain, jurusan Matematika pun memiliki karakternya sendiri, tetapi bukan karakter untuk tawuran ya, okey. Melainkan karakter yang mengarah pada segi berpakaian, penampilan, sikap dan tutur kata yang telah diatur ketat pada aturan Fakultas.

Untuk jurusan Matematika Fakultas MIPA di Kampus saya, pada tiap hari senin dan kamis diwajibkan untuk memakai seragam putih hitam yang tidak ubahnya sama waktu semasa di sekolah dulu. Selain itu, bagi mahasiswa laki-laki sangatlah dilarang berambut gondrong, apabila aturan itu dilanggar maka resikonya pun dapat berimbas pada nilai. Adapun alasannya agar berbeda dengan Fakultas lain, tidak seperti Fakultas Fisip dan Teknik yang memang diidentikan dengan mahasiswanya rambut gondrong.

Bagi anak Matematika sering saja dilabeli sebagai lulusan yang nantinya dapat bekerja di perusahaan ataupun di kantoran. Makanya tuntutan kepada mahasiswa anak Matematika pun agar membiasakan sejak di kampus untuk berpenampilan rapi, taat aturan dan bekerja secara profesional yang tepat waktu.

Sehingga tidak heran jika aturan berpakaian dan berpenampilan sangat ditekankan termasuk di Kampus saya. Hal itu juga yang menjadi tuntutan kepada mahasiswa jurusan Matematika agar dapat cepat selesai dan bisa bekerja di kantor ataupun di perusahaan.

Sebagai mahasiswa jurusan Matematika, tentu dalam proses belajar mengajar tidak lepas dari usaha berpikir keras dan sistematis. Dengan mengerjakan soal yang begitu rumit, sehingga terkadang membutuhkan banyak rentan waktu untuk menyelesaikan soal meskipun hanya satu saja. Ironinya soal tersebut, ujung-ujungnya hanya ingin mendapatkan nol saja. Begitulah karena pekerjaan anak Matematika tidak lepas dari kerja-kerja abstraksi dan biasanya hanya dalam angan-angan.

Parahnya saat sementara belajar, justru timbul suatu gugatan kenapa mesti mengerjakan soal Matematika yang begitu rumit secara manual? padahal kenyataannya sudah ada aplikasi teknologi yang disediakan. Namun, saat ini masih saja mengandalkan kerja secara manual untuk jurusan Matematika.

Bagi yang tidak memahami dasar-dasar dalam mengerjakan soal Matematika, maka tentu sangat kewalahan dan membutuhkan waktu lama ketika berhadapan dengan soal Matematika yang banyak angka-angka dan simbol-simbol itu. Apalagi kalau tidak ada motivasi untuk belajar Matematika, maka tentulah sangat sulit untuk melaluinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun