Mohon tunggu...
Budi Prathama
Budi Prathama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kuliah di Universitas Sulawesi Barat. Hobi nulis lepas sambil minum kopi. Ngobrol di IG @budi.prathama

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Haruskah Marah-Marah Saat Sementara Main Game, Tiba-Tiba Ada yang Calling

3 Juni 2021   10:46 Diperbarui: 3 Juni 2021   10:59 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://hai.grid.id/

Bermain game adalah salah satu hobi generasi milenial yang paling tren saat ini. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, hampir tidak mungkin jika tidak ikut dalam permainan game yang kece-kece itu. Baik game online maupun offline, yang bukan hanya di daerah perkotaan tetapi sudah masuk ke desa-desa.  

Tentu tidak asing permainan game seperti Mobile Legends, PUBGI Mobile dan Free Fire. Game online seperti demikian kadang kala dapat memakan waktu yang lama apabila sudah terlanjur bermain. Bahkan sampai-sampai tak sadarkan diri dan lupa dengan waktu karena terlanjur keasyikan, apalagi main gamenya sambil rebahan, ampun deh.

Saking asyiknya main game terkadang timbul sifat refleks. Bahkan muncul ekspresi yang berlebihan dengan teriak-teriak dan terdengar sampai ke tetangga-tetangga. Untung sih kalau tetangga tipe orang ya sabar, tetapi kalau bukan maka semprotan kata-kata pun akan menghampiri.

Nah, kebayang tidak saat orang lain sementara tidur, tetapi lho yang para pecinta game lalu berekspresi teriak-teriak saat main game. Pasti mereka merasa terganggu dan bakalan emosi juga.  Haruskah teriak-teriak kalau sementara main game?. Tidak bisakah diam saja, berekspresi gaullah dengan tidak mengganggu ketenangan orang lain. Saya pikir itu akan lebih bijak.  

Selain para pecinta game dengan ekspresi teriak-teriak yang kerap kali dapat membuat orang lain sebal. Kadang kala juga pemain game lupa diri dan bersikap seakan tidak boleh diganggu dengan alasan apa pun. Sampainya marah-marah saat ada yang menelpon saat asyiknya bermain game. Ekspresi sih boleh, tapi jangan gitu juga kale.  

Emangnya rugi kah kalau sementara asyik bermain game lalu tiba-tiba ada yang telpon tetapi tidak dengan marah-marah. Ya, walaupun itu adalah sifat refleks yang bisa timbul secara spontan, tetapi janganlah marah-marah juga.  

Nah, bagaimana kira-kira kalau yang menelpon adalah sesuatu sangat penting. Dan memungkinkan juga harus segera dibalas, tentu itu sangat menimbulkan kerugian yang besar. Bukan hanya untuk diri sendiri tetapi dapat berakibat fatal kepada orang lain.  

Kenapa saya mengatakan hal demikian, karena kerap kali saya temukan para pemain game selalu marah-marah saat ada yang nelpon. Marah-marahnya pun dengan mengeluarkan kata-kata dengan nada yang kasar dan terkesan menyebalkan. Kenapa sih harus marah-marah?. Kira-kira ada apa dengan game sehingga mampu mengelabuhi pikiran para pemain game, sampainya marah-marah.

Saya pikir itu adalah candu yang sangat berdampak negatif dan merusak. Candu dari produk kapitalisme yang hanya melahirkan generasi bangsa melek game dan merusak hubungan sosial masyarakat.

Bermain game sih memang boleh karena itu adalah hak semua orang, tetapi jangan juga dong terlalu berlebihan saat bermain game. Atau nggak usahlah main game kalau hanya mengganggu ketenangan orang lain. Jangan hanya karena gara-gara game sehingga dengan mudahnya kalian marah-marah saat ada yang calling walau sementara main game. 

Oleh karena itu, untuk para pecinta game, bermain gamelah dengan biasa saja. Ekspresi sih boleh, tetapi jangan pernah mengganggu ketenangan orang lain. Silahkan teriak-teriak kalau pun itu yang membuatmu nyaman, tetapi perhatikan juga dong orang-orang yang ada disekitarmu. Janganlah karena kalian asyik bermain game tetapi jika ada yang calling maka langsung marah-marah. Nah, tentu itu sangat merusak moralitas sebagai manusia dan juga anak bangsa.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun