Mohon tunggu...
Budi Prathama
Budi Prathama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kuliah di Universitas Sulawesi Barat. Hobi nulis lepas sambil minum kopi. Ngobrol di IG @budi.prathama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Damai yang Kurindukan

12 Maret 2021   00:21 Diperbarui: 12 Maret 2021   00:28 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ku termenung pada belenggu kenyataan,  dalam hemburan perbedaan yang tidak merasakan kedamaian dan ketenangan.

Ku memulai pada diriku melihat kenyataan, entah mataku yang buram melihat rumah pancasila dalam keadaan sedang diobok-obok oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Mereka hanya bisa tertawa,  sementara rakyat yang menjadi korban.

Semangat pancasila kini hanya menjadi pajangan,  walaupun cita-cita revolusi belum usai.

Entah bagaimana kesedihan para pejuang pendahulu bangsa ini,  melihat anak cucunya yang mabuk dalam arus zaman dan saling bertengkar satu sama lain.

Ku buka lembaran-lembaran murnihnya cita-cita bangsa ini, tetapi pancarannya hilang ditelan bumi.

Apakah kerinduanku untuk kedamaian masih ada?
Apakah ada generasi berani menggali cita-cita bangsa yang ditelan bumi?
Apakah rinduku ini bukan hanya impian disiang hari?
Biarlah waktu yang menjawabnya!

Karena Indonesiaku, tempat aku mengarungi kehidupan di negeri yang kara raya ini.  

Biarlah rinduku ini, terkubur dalam bayangan bersama keindahanmu Indonesiaku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun