Mohon tunggu...
Budyana
Budyana Mohon Tunggu... Pelajar Sepanjang Hayat

Hoby: Calistung Kepribadian : introvert Konten favorite:politik sosial ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ketika Trump Cekcok Dengan Zelensky, Tetapi Bersekubu Putin

9 Maret 2025   12:57 Diperbarui: 11 Maret 2025   08:27 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump berjabat tangan sebelum pertemuan di Helsinki Finland, on July 16, 2018 (Foto: CNN)

Pendapat Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, keduanya diabaikan oleh Kompasiner senior Ludiro Madu. 

Faktanya, dari tangkapan video pertengkaran keduanya terungkap ucapan Trump ditujukan ke Zelensky: "Anda tidak punya kartu untuk dimainkan". Dan langsung dibalas Zelensky: "Saya tidak sedang bermain kartu'. Clear, tidak ada permainan.

Namun, terbaca dari kontennya di Kompasiana.com dengan judul "Permainan Ukraina di Antara Eropa, AS, dan Ancaman Rusia", Kompasiner cum dosen Ludiro Madu menulis: Ukraina seolah sedang memainkan kartunya di antara Eropa, AS, dan Rusia. 

Kembali ke fakta pertemuan di Gedung Putih pada 28 Februari 2025. Awalnya berjalan lancar, tanpa kendala bahasa. Percakapan keduanya, berlangsung dalam tempo tinggi. Namun, dimaklumi Ukraina sedang perang dan Zelensky panglima tertinggi.

Trump juga terbiasa perang kata-kata di depan media dan di meja hijau, menghadapi serangan kasus-kasus,  mulai dari kasus asusila hingga sengketa industrial bisnis.

Dari video yang luas beredar ada pertanyaan jurnalis dari Daily Mail ditujukan kepada Presiden Zelensky: "Apakah anda dapat merasakan bahwa Presiden Amerika Serikat tidak berada di fihak anda?"

Alih-alih menjawab Presiden Zelensky yang fasih berbicara Inggris justru melempar pertanyaan, minta pendapat ke Presiden AS Donald Trump: "Apa maksudnya?"

Presiden Trump menepis dengan diawali pernyataan: "Dia ingin tahu, apakah pertanyaannya tergolong pertanyaan bodoh". Perkataan sinis khas Donald Trump. Suporter sedikit riuh.

Sejatinya Daily Mail mengajukan pertanyaan tergolong cerdas, dan presiden Zelensky memberi reaksi lebih cerdas lagi, mengingat model pertanyaannya: gaharu cendana pula.

Sejak awal banyak yang meragukan, termasuk Presiden Zelensky, pertemuan akan sukses. Keraguan, didasarkan beberapa pertanda perubahan haluan politik luar negeri AS di periode kedua Presiden Donald Trump.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun