Mohon tunggu...
Budiman Tanjung
Budiman Tanjung Mohon Tunggu... -

Seorang advokat

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY Masih Dapat Dipercaya?

28 September 2014   03:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:14 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam tulisan saya kemarin, dijelaskan bagaimana kuatnya posisi Presiden dalam pembuatan Undang-Undang di negara kita. Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri pernah menolak menandatangani RUU Batam Free Trade Zone di tahun 2004 walaupun RUU ini telah disetujui Sidang Paripurna DPR. RUU tersenut pun tidak pernah menjadi UU sampai sekarang. Banyak pihak berharap Presiden SBY menolak RUU Pilkada karena tidak sesuai dengan kehendak rakyat. Pertanyannya, apakah SBY masih dapat dipercaya ?

Fakta1. Jika SBY sungguh benar mendukung pilkada langsung pasca pernyataan sikap sebagai Ketua Umum Partai Demokrat tanggal 14 September, seharusnya SBY memerintahkan Mendagri untuk menarik pembahasan RUU Pilkada di komisi 2 DPR tanggal 23 September 2014. Tidak heran jika publik menjadi bingung, bagaimana SBY mempunyai dua sikap berbeda. Sebagai pemerintah, SBY (melalui Mendagri) membiarkan RUU ini dibahas di Paripurna DPR. Sementara sebagai Ketum Demokrat, SBY mendukung pilkada langsung.

Fakta 2. Setelah ketiga fraksi pendukung pilkada langsung (PDIP, PKB, dan Hanura) mendukung diadakannya Opsi 3 usulan Partai Demokrat (Pilkada Langsung dengan 10 syarat), terlihat Fraksi Demokrat malah kaget (bukannya senang) sebelum memutuskan untuk walkout menjelang voting. Apakah perintah SBY tidak dituruti oleh anak buahnya di DPR? Jangan lupa, Ruhut Sitompul mengirimkan SMS kepada SBY menjelang walkoutnya Demokrat, lalu SBY menjawab "Sorry, I will call you later" Berarti SBY tahu scenario walkout dan melakukan pembiaran? Sama seperti kasus Century (dimana keputusan bail-out 6,7 Trilliun diambil oleh Sri Mulyani sewaktu SBY berada di luar negeri) yang sampai sekarang tak kunjung tuntas ?

Fakta 3. Ramai diberitakan rencana bagi-bagi kursi pimpinan DPR dan MPR oleh koalisi partai pendukung Prabowo. Setelah Golkar akan mengisi posisi Ketua DPR, Demokrat diberikan jatah untuk posisi ketua MPR. Tidak ada pernyataan SBY (selaku Ketua Umum Demokrat) apakah membenarkan atau membantah. Apa nanti setelah kadernya terpilih menjadi Ketua MPR, lalu SBY mengatakan "Saya Terkejut", suatu sandiwara lagi?

Maka tidaklah heran jika SBY menjadi pembicaraan di media sosial, termasuk dalam tag "ShameOnYouSby", Piala Oscar buat SBY dalam drama politik Indonesia, Soeharto Berwajah Yudhoyono, dsb.

Rakyat telah sadar apa yang mereka butuhkan dari karakter seorang pemimpin. Itu bukanlah sosok Jendral yang bergelar Doktor (S3) dan pandai bermain "cantik" dalam politik, tetapi seorang pemimpin yang merakyat, yang SATU KATA DAN PERBUATAN. Masihkah SBY dapat dipercaya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun