Mohon tunggu...
Budiman Tanjung
Budiman Tanjung Mohon Tunggu... -

Seorang advokat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Siapa Menambah Dua Paragraf di Otobiografi Soekarno?

8 Januari 2015   19:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:32 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca ulasan Bung Choirul Huda yang dimuat sebagai salah satu headline di kompasiana tanggal 6 Januari 2015 mengenai misteri dua paragraf misterius Otobiografi Bung Karno versi terjemahan, saya ingin memberikan tanggapan sesuai buku asli cetakan pertama (berbahasa Inggris) yang diterbitkan pada tahun 1965.

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Soekarno, An Autobiography (Sumber: foto koleksi pribadi)"][/caption]

Tahun lalu secara kebetulan saya dapat membeli buku “Soekarno, an Authobiography, as told to Cindy Adams” cetakan pertama tahun 1965 yang merupakan buku bekas koleksi salah satu public library di Amerika Serikat. Di tahun 1965, buku tersebut dijual seharga USD 6 sebagaimana tertera di belakang red jaket cover buku tersebut.

Dalam artikel Bung Choirul disebutkan bahwa dalam cetakan terjemahan versi bahasa Indonesia (halaman 332) terdapat dua paragraf misterius dimana Bung Karno terkesan meremehkan peran Bung Hatta saat proklamasi kemerdekaan. (Cindy Adams dan Misteri Dua Paragraf Otobiografi Bung Karno)

Dalam buku asli yang saya pegang, kedua paragraf misterius itu tidak pernah ada. Sebagaimana dapat terlihat di halaman 219. Bahkan jelas tertulis satu paragraf yang hilang sbb:

“Hatta is not present,” I said. “I will not read the Proclamation without Hatta”

Sedangkan dalam edisi terjemahan, ditambahkan dua paragraf tambahan yang dimulai dengan

“Tidak ada orang yang berteriak ‘kami memerlukan Hatta’. Aku tidak memerlukannya….”

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Buku Soekarno cetakan pertama bahasa Inggris (1965) (sumber: foto koleksi pribadi)"]

asa
asa
[/caption]

Memang ada pepatah yang mengatakan “Sejarah dibuat oleh pemenang”, tetapi Bung Karno mengatakan “Biarlah waktu yang akan membuktikan, siapa yang benar, Soekarno atau Soeharto” sambil menambahkan bahwa ideologi (prinsip dasar) beliau tidak dapat pernah dibunuh oleh pemerintah orde baru.

Kalaupun dua paragraf misterius ini dibuat atas keinginan pihak penguasa Orde Baru, biarlah hal itu berlalu. Tetapi, ada baiknya pemerintah sekarang melakukan kajian terhadap buku asli Otobiografi Bung Karno, juga meluruskan hal tersebut dengan Cindy Adam (yang sampai saat ini masih hidup). Maka koreksi dua paragraf misterius ini dapat dilakukan di cetakan edisi terjemahan berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun