Mohon tunggu...
Budiman Tanjung
Budiman Tanjung Mohon Tunggu... -

Seorang advokat

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dua Paragraf Misterius Otobiografi Bung Karno Versi Asli

8 Januari 2015   18:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:33 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca ulasan Bung Choirul Huda yang dimuat sebagai salah satu headline di kompasiana tanggal 6 Januari 2015 mengenai misteri dua paragraf misterius Otobiografi Bung Karno versi terjemahan, saya ingin memberikan tanggapan sesuai buku asli cetakan pertama (berbahasa Inggris) yang diterbitkan pada tahun 1965.

Soekarno, An Autobiography (Sumber: foto koleksi pribadi)

Tahun lalu secara kebetulan saya dapat membeli buku "Soekarno, an Authobiography, as told to Cindy Adams" cetakan pertama tahun 1965 yang merupakan buku bekas koleksi salah satu public library di Amerika Serikat. Di tahun 1965, buku tersebut dijual seharga USD 6 sebagaimana tertera di belakang red jaket cover buku tersebut.

Dalam artikel Bung Choirul disebutkan bahwa dalam cetakan terjemahan versi bahasa Indonesia (halaman 332) terdapat dua paragraf misterius dimana Bung Karno terkesan meremehkan peran Bung Hatta saat proklamasi kemerdekaan.

http://m.kompasiana.com/post/read/695291/3/cindy-adams-dan-misteri-dua-paragraf-otobiografi-bung-karno.html

Dalam buku asli yang saya pegang, kedua paragraf misterius itu tidak pernah ada. Sebagaimana dapat terlihat di halaman 219.  Bahkan jelas tertulis satu paragraf yang hilang sbb:

"Hatta is not present," I said. "I will not read the Proclamation without Hatta"

Sedangkan dalam edisi terjemahan, ditambahkan dua paragraf tambahan yang dimulai dengan

"Tidak ada orang yang berteriak 'kami memerlukan Hatta'. Aku tidak memerlukannya...."

14206885161664311571
14206885161664311571
Buku Soekarno cetakan pertama bahasa Inggris (1965) (sumber: foto koleksi pribadi)

Memang ada pepatah yang mengatakan "Sejarah dibuat oleh pemenang", tetapi Bung Karno mengatakan "Biarlah waktu yang akan membuktikan, siapa yang benar, Soekarno atau Soeharto" sambil menambahkan bahwa ideologi (prinsip dasar) beliau tidak dapat pernah dibunuh oleh pemerintah orde baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun