Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tentang Perempuan Bercadar

25 November 2019   01:33 Diperbarui: 25 November 2019   01:46 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto koleksi pribadi

Kalo mereka bercadar, saya gak tau apakah dia lagi tersenyum? Apakah dia lagi berparas tegang? Mimik seseorang adalah patokan untuk menentukan seperti apa emosinya di saat itu.

Saya sejak dulu percaya bahwa senyum adalah sedekah yang paling ringan. Menunjukkan wajah berseri pada lawan bicara memberi enerji positif sehingga tali silaturahmi akan semakin dekat. Bagaimana perempuan-perempuan bercadar mampu melakukan semua itu jika mukanya tertutup?

Pernah kejadian saya berkenalan dengan seorang bercadar. Pertama kenalan, sih, lancar-lancar aja tapi pas ketemu lagi di sebuah mal, saya ditegur oleh seseorang bercadar, "Om Bud! Mau ke mana?"

"Eh, lo siapa, ya?" tanya saya ke sesosok tubuh berbalut kain hitam dari ujung kepala sampe kaki.

"Aku Nurul! Masak Om Bud lupa?" tanya selubung hitam itu.

"Nurul mana, ya?"

"Kita pernah satu kelas di kursus memasak Ibu Hindun di Karbela. Inget, kan?"

Buset! Tentu saja saya inget momen kursus memasak tersebut. Tapi waktu itu ada 8 orang peserta bercadar dan semuanya berseragam serba hitam. Mana gue tau yang perempuan ini yang mana? Nurul sepertinya kesel karena saya gak juga inget sama dia.

"Masak sih gak inget sama saya?" katanya ketus.

"Ya'elaaah! Mana gue inget? Ada 8 orang pake cadar dan semuanya tampak sama. Dari mana gue bisa ngenalin elo?"

"Kan bisa ngenalin dari suaranya? Udah, ah! Resek, lo!" katanya dengan judes lalu pergi meninggalkan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun