Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Anak Milenial Tidak Mengenal Dongeng

18 Februari 2019   01:08 Diperbarui: 18 Februari 2019   11:18 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika anak milenial tidak mengenal dongeng (Foto Pribadi)

Pada hari Minggu, tanggal 10 Februari, 2019, saya mengajar storytelling pada kaum milenial di daerah Kayu Putih, Pulo Gadung. Acara ini diselenggarakan oleh Chicha Koeswoyo yang merupakan caleg dapil Jakarta Timur. Peserta berjumlah 39 orang dan semuanya terlihat antusias pada acara ini.

"Okay, teman-teman. Siapa di antara kalian yang sewaktu kecil suka didongengin oleh orangtuanya?" Seperti biasa saya memulai workshop dengan pertanyaan tersebut.

Para peserta kasak-kusuk satu sama lain namun tidak seorang pun yang mengangkat tangannya. Saya tentu saja sangat heran lalu mengulangi pertanyaan, "Siapa yang pernah didongengin oleh Bapak Ibunya?"

Kembali semua hadirin terdiam.

"Masak sih gak ada yang pernah didongengin? Masak kalian gak pernah diceritain kisah Sang Kancil mencuri ketimun? Atau Cindyrella, Putri Salju, 1001 malam atau cerita anak-anak lainnya?"

Setelah hening beberapa jenak, dua orang perempuan akhirnya mengangkat tangannya. Orang pertama berkata, "Saya sih pernah diceritain kisah Putri Salju dan Cindyrella tapi bukan oleh bapak dan ibu tapi oleh Mbah saya."

"Oh? Begitu ya?" Saya semakin surprise lalu menoleh ke arah perempuan yang kedua, "Kalau kamu?"

"Saya juga tau dongeng Si Kancil. Dulu sering diceritain oleh Mbak saya." Maksudnya tentu pengasuh atau asisten rumah tangga yang bekerja di rumahnya.

Dongengin Anak (Dokumentasi pribadi)
Dongengin Anak (Dokumentasi pribadi)
Demi Allah, saya shock, loh! Sedih banget dengernya. Ternyata orangtua zaman sekarang tidak lagi punya kebiasaan mendongeng untuk anak-anaknya. Padahal mendongeng itu sangat penting. Luar biasa penting malah.

Mendongeng adalah saat yang paling tepat untuk menanamkan konsep-konsep kebaikan sejak dini. Isi sebuah dongeng umumnya berupa pertarungan antara Si Baik dan Si Jahat. Dan tentu saja Si Baik selalu jadi pemenangnya. Di dalam sebuah dongeng selalu ada nasihat dan ajakan untuk menjadi seorang yang baik, rajin, berani, penolong, taat pada Tuhan dan banyak lagi.

Perlu dipahami bahwa konsep-konsep kebaikan dari cerita dongeng sangat mudah masuk ke benak si Anak. Kenapa demikian? Karena saat mendongeng, seorang anak sangat enjoy mendengarnya. Mereka tidak merasa sedang dinasihati. Pikiran mereka saat itu sangat terbuka selebar-lebarnya, alam bawah sadar mereka siap menyerap apapun pesan yang kita sampaikan. Ah sediiih....

Rasanya kita perlu bikin movement untuk menggalakkan kebiasaan mendongeng pada orangtua-orangtua masa kini. Setuju nggak, guys?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun