Pada hari Minggu, tanggal 10 Februari, 2019, saya mengajar storytelling pada kaum milenial di daerah Kayu Putih, Pulo Gadung. Acara ini diselenggarakan oleh Chicha Koeswoyo yang merupakan caleg dapil Jakarta Timur. Peserta berjumlah 39 orang dan semuanya terlihat antusias pada acara ini.
"Okay, teman-teman. Siapa di antara kalian yang sewaktu kecil suka didongengin oleh orangtuanya?" Seperti biasa saya memulai workshop dengan pertanyaan tersebut.
Para peserta kasak-kusuk satu sama lain namun tidak seorang pun yang mengangkat tangannya. Saya tentu saja sangat heran lalu mengulangi pertanyaan, "Siapa yang pernah didongengin oleh Bapak Ibunya?"
Kembali semua hadirin terdiam.
"Masak sih gak ada yang pernah didongengin? Masak kalian gak pernah diceritain kisah Sang Kancil mencuri ketimun? Atau Cindyrella, Putri Salju, 1001 malam atau cerita anak-anak lainnya?"
Setelah hening beberapa jenak, dua orang perempuan akhirnya mengangkat tangannya. Orang pertama berkata, "Saya sih pernah diceritain kisah Putri Salju dan Cindyrella tapi bukan oleh bapak dan ibu tapi oleh Mbah saya."
"Oh? Begitu ya?" Saya semakin surprise lalu menoleh ke arah perempuan yang kedua, "Kalau kamu?"
"Saya juga tau dongeng Si Kancil. Dulu sering diceritain oleh Mbak saya." Maksudnya tentu pengasuh atau asisten rumah tangga yang bekerja di rumahnya.
Mendongeng adalah saat yang paling tepat untuk menanamkan konsep-konsep kebaikan sejak dini. Isi sebuah dongeng umumnya berupa pertarungan antara Si Baik dan Si Jahat. Dan tentu saja Si Baik selalu jadi pemenangnya. Di dalam sebuah dongeng selalu ada nasihat dan ajakan untuk menjadi seorang yang baik, rajin, berani, penolong, taat pada Tuhan dan banyak lagi.
Perlu dipahami bahwa konsep-konsep kebaikan dari cerita dongeng sangat mudah masuk ke benak si Anak. Kenapa demikian? Karena saat mendongeng, seorang anak sangat enjoy mendengarnya. Mereka tidak merasa sedang dinasihati. Pikiran mereka saat itu sangat terbuka selebar-lebarnya, alam bawah sadar mereka siap menyerap apapun pesan yang kita sampaikan. Ah sediiih....
Rasanya kita perlu bikin movement untuk menggalakkan kebiasaan mendongeng pada orangtua-orangtua masa kini. Setuju nggak, guys?