Anak-anakku tercinta, warga Papua,
Nak, maafkanlah kami karena telah mengabaikanmu begitu lama. Bapak merasa bersalah dan berjanji untuk menebus kesalahan itu. Bapak berjanji akan bekerja keras untuk mengejar ketinggalan Papua. Bapak akan berjuang tanpa megenal lelah demi kemajuan Papua.
Nak, Bapak akan berusaha agar listrik segera masuk ke desa-desamu. Bapak sedang membuat jalan agar transportasi semakin lancar sehingga hasil bumi orangtuamu dapat dijual dengan cepat di pasar-pasar. Bapak akan  berusaha supaya BBM dan semen akan sama harganya dengan daerah lain. Bapak akan mengorbankan apa saja untuk kesejahteraan propinsi di ujung timur ini. Kalian sudah terlalu lama terlupakan. Tapi kalian jangan bersedih hati. Tuhan itu maha adil, Nak. Dia tidak pernah memalingkan muka pada umatnya kecuali kita sendiri yang melupakanNya. Jadi setiap hari berdoalah.
Nak, Bapak tidak mempunyai kemewahan dalam waktu. Akan tiba masanya nanti, ada orang lain yang akan menggantikan Bapak sebagai presiden. Apakah orang yang akan menggantikan Bapak akan memperhatikanmu? Memperhatikan Papua? Bapak tidak tau. Jadi Bapak cuma ingin berpesan, belajarlah kalian dengan rajin. Bekerjalah dengan keras menimba ilmu sebanyak mungkin. Setelah bekalmu cukup, tetaplah tinggal di Papua.
Anak-anakku, Papua adalah tanah kelahiranmu. Jadi dipundak kamulah tanggungjawab untuk meneruskan membangun Papua. Jika ternyata tidak ada yang menolongmu, tidak usah bersedih. Kalian masih punya Tuhan yang akan menolongmu, Dengan bantuanNya kalian pasti bisa menolong diri sendiri. Kita ini bangsa pejuang, anakku. Buktikanlah bahwa kalian bisa mengurus Papua. Berjanjilah bahwa kalian akan membangun kampung halamanmu sendiri.
Nak, mari kita pekikan semangat perjuangan. Mari kita tunjukkan pada dunia bahwa Papua adalah provinsi yang hebat dan tidak kalah dengan daerah lainnya. Ayo kita buktikan pada bangsa lain bahwa Indonesia sangat hebat sehingga tidak ada satupun negara lain berani menyangkalnya. Dan melalui perjuanganmu, Papua akan tampil paling depan untuk mengusung negeri ini di dunia internasional.
Kobarkan semangatmu, anakku. Kita tidak pernah tau seberapa besar keberanian kita sampai keberanian adalah satu-satunya pilihan yang kita miliki. Bapak percaya kamu adalah orang yang berani. Selamat berjuang, Nak. Tuhan bersama kita semua. Aamiin.
Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia.
Catatan: Tulisan di atas adalah tulisan saya. Budiman Hakim. Saya cuma ingin mengatakan bahwa seandainya Saya Jokowi, saya akan menulis seperti itu.
