"Maksudnya gimana, Ton?"
"Orang Jakarta suka sekali ngomong campur-campur, misalnya pake kata basically, which is, dan istilah-istilah inggris lainnya. Di Yogya semua istilah seperti itu sangat kami hindari," kata Tono lagi.
"Hebat! Saya juga gak suka sama bahasa campur-campur. Makanya saya suka banget sama Yogya," kata saya sambil tersenyum.
Ketika mobil dihadang lampu merah, saya menatap ke arah sebuah toko yang persis terletak di sebelah kiri mobil kami yang sedang berhenti. Di sana saya melihat sebuah banner dengan tulisan berbahasa jawa yang saya gak tau artinya.
"Kalo 'bu yo ne, ge to ne' itu artinya apa ya, Ton?"
"Apa? Om Bud baca di mana tuh?" tanya Tono keheranan.
"Itu di depan toko ada banner tulisannya 'bu yo ne, ge to ne'. Itu bahasa jawa, kan?" tanya saya sambil mennjuk ke arah banner yang dimaksud.
"Hahahahahahahahaha...!!!!" Sekonyong-konyong Tono tertawa terbahak-bahak. Ketawanya begitu lepas dan kenceng banget.
"Kenapa ketawa, Ton?" tanya saya keheranan.
"Itu bukan bahasa jawa. Itu bahasa Inggris. Yang bikin lupa kasih spasi, tuh. Hahahahaha...."
"Maksudnya gimana, Ton?"