Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Surat Terbuka untuk Bapak Jokowi

26 Maret 2018   22:49 Diperbarui: 27 Maret 2018   11:09 1435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dear Pak Jokowi,

Perkenalkan nama saya Budiman Hakim, seorang penulis keroco, di Jakarta. Apa kabarnya, Pak? Semoga Bapak selalu sehat dan tangguh seperti biasanya, Insya Allah...Aamiin! Jangan kuatir, Pak, saya menulis surat ini bukan untuk minta apa-apa, kok. Saya cuma mau curhat sedikit. Boleh ya, Pak?

Jadi begini, Pak Jokowi, melalui surat ini saya cuma ingin mengatakan bahwa selama Bapak menduduki jabatan sebagai Presiden, saya belum pernah merasakan manfaat dari yang Bapak kerjakan. Justru yang saya rasakan adalah kenaikan harga BBM, kenaikan tarif jalan Tol, kenaikan pajak, kenaikan harga cabe, dll. Selama Bapak memimpin negeri ini, saya merasakan jalan-jalan semakin macet karena pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, MRT dan LRT.

Tapi saya ikhlas loh, Pak. Soalnya saya tau bahwa semua ketidaknyamanan yang saya rasakan saat ini adalah harga yang harus dibayar untuk kenyamanan yang akan dirasakan generasi nanti. Sekarang saja saya suka terharu melihat senyum kepuasan teman-teman yang merasa tertolong oleh program BPJS. Belum lagi yang tersenyum puas karena menikmati manfaat Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Sertifikat Tanah, Kredit Usaha Rakyat dan masih banyak lagi yang pastinya terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu.

Belakangan ini, saya sering melihat banyak orang tersenyum. Orang Sulawesi tersenyum karena memiliki kereta api. Orang Papua tersenyum karena listriknya sudah menyala. Rakyat dari ujung Sumatera sampai ke Papua tersenyum, mereka bekerja makin getol karena di daerahnya sudah dibangun Jalan Tol. Saya terharu melihat senyum bahagia mereka yang merasakan manfaat dari program Kerja, Kerja, Kerja. Saya sekarang meyakini, senyum kepuasan seperti itulah yang akan muncul dari bibir anak-anak saya nanti ketika semua program Bapak sudah terlaksana.

Pak Jokowi, saya tau Bapak banyak musuhnya. Mereka menggunakan segala cara untuk mendongkel Bapak dari kursi istana. Tapi memang begitulah ciri-ciri orang hebat, Pak. Orang hebat selalu banyak musuhnya. Kemenangan tanpa lawan tidak menjadikan kita hebat. Dan Bapak tidak perlu kuatir. Banyak sekali orang yang mencintai Bapak. Banyak sekali orang yang mendoakan Bapak. Dan kita, sebagai orang beragama, tidak pernah meragukan kekuatan sebuah doa.

Baiklah, Pak Jokowi. Rasanya sudah cukup saya mengeluarkan uneg-uneg di hati. Semoga Bapak selalu kuat, sehat dan tabah dalam memimpin negeri ini. Salam sama Ibu dan anak-anak ya, Pak.

Wassalam

Budiman Hakim.

Ps: Btw, Sepedanya masih ada, Pak?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun