Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

The Thinker and The Ecsecutor

12 November 2017   15:01 Diperbarui: 13 November 2017   22:02 1460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The thinker. Dok. Pribadi

"Mau bikin bisnis tapi yang gak ada risiko rugi sama sekali, apa ya?" tanya Adi pada aji di ruang makan, di sebuah kantor periklanan..

"Lo cari aja barang-barang unik di kota-kota kecil trus lo jual online pake Instagram. Setiap kali ada order yang melalui elo, minta bagian 30% dari ownernya," sahut Aji.

"Wah, jenius lo! Yuk kita bikin bareng-bareng?"

"Yuk! Kita berkoaborasi, ya?" kata Aji sambil ngajakin toss.

TOSS! Tepukan sebuah kesepakatan pun terjadi.

Besoknya kedua sahabat ini makan bareng lagi dan kali ini Aji yang bertanya, "Bini gue pengen nyoba bisnis catering tapi ternyata modalnya gede juga, ya?"

"Bisa disiasati, kok. Fotoin masakan yang udah dia masak trus tarok di Instagram beserta harga-harganya," jawab Adi.

"Modalnya?" tanya Aji belom nangkep maksud temannya.

"Gak usah pake modal. Lo bikin bisnisnya pake sistem on demand. Jadi bini lo cuma masak setiap kali ada orang yang order."

"Deliverynya?"

"Kerja sama dong sama Gojek. Ongkos antaran, bebankan juga pada Si pengorder."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun