Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dukun Sakti dari Sukamantri

28 September 2017   12:44 Diperbarui: 28 September 2017   18:06 2516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana kemah di Sukamantri|Dokumentasi pribadi

"Bukan keris tapi batu bertuah yang udah diisi oleh jin islam," kata seseorang lagi yang bernama Hessy.

"Pasti ramuan rempah yang udah dikasih jampi-jampi oleh Pak Anwar," celetuk Vanda yang sedari tadi tidak pernah membuka suara.

"Baiklah, teman-teman. Biar kalian semua gak penasaran, saya akan perlihatkan saja isi baskom ini," kata Arthur lalu menyerahkan baskomnya ke Ewok, "Wok pegangin baskom ini bentar."

Ewok menerima baskom dan Arthur manarik serbet sehingga baskom terbuka seutuhnya. Dengan gerakan perlahan, Arthur mengambil sesuatu dari baskom itu lalu membentangkannya ke arah kami semua.

Sekarang terlihatlah sebuah celana dalam yang sudah sangat kotor. Di bagian tengahnya terdapat warna kekuningan sehingga tampak menjijikkan sekali.

"Jadi begini teman-teman. Tadi pagi saya diare dan saya murus-murus bolak-balik harus buang hajat ke kali ujung sana. Nah sebelum celana dalam ini saya buang, saya ingin menghilangkan baunya. Jadi terima kasih buat semua teman-teman yang telah menghirupnya. Sekian dan terima kasih..."

"Waaaaaaa....!!!!! Hueeeeeeek!!!!!" semua orang histeris karena murka dan jijik. Malam itu habislah Arthur diserang semua teman-teman. Ada yang maki-maki, ada yang nyekek lehernya, ada pula yang merebut celana dalam itu lalu dijejalkan ke muka pemiliknya.

Saya sendiri cuma tersenyum geli dan tidak melakukan apa-apa. Hebat banget nih Si Ewok dan Si Arthur, pikir saya. Memanfaatkan momentum peristiwa Toni dan Berti digangguin setan, keduanya langsung punya ide jail. Mereka merancang rencana ngerjain temen-temennya, ngebela-belain berjalan 10 Km bolak-balik, membawa orang tua dan diaku-aku sebagai paranormal segala. Ck...ck...ck.... Niat banget yak? Kehadiran Pak Anwar tentunya memang diperlukan  untuk memperkuat argumen bahwa ramuan tersebut memang berasal dari orang sakti ini hehehehe...

Di seberang api unggun, Arthur masih dikeroyok habis-habisan oleh teman-temannya. Sedangkan saya masih berada di tempat yang sama. Mata saya menatap ke arah Pak Anwar. Kakek itu juga masih berada di posisinya semula. Matanya tetap separuh terpejam. Jenggot dan kumisnya masih bergerak-gerak mengikuti gerakan bibirnya yang terus berkomat-kamit.. entah mengatakan apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun