Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Guru - Penulis ⦁ Mubaligh ⦁ Guru

Penulis 2 buku non fiksi remaja (Kun Al Fatih 2017 dan Falyaqul Khairan 2018) ⦁ Mubaligh (Alumni Ma'had Kutubussittah Babussalam Makassar 2016 dan Ma'had Albirr Unismuh Makassar 2021) ⦁ Guru (SMP SMA Wihdatul Ummah Takalar)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resensi Tulisan Prof Azyumardi: Birokrasi, Fobi Sekolah dan Citra Guru

7 Januari 2023   10:56 Diperbarui: 7 Januari 2023   11:11 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Resensi tulisan Prof Azyumardi (Sumber: dokpri)

Prof. Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim & Pendidikan Islam telah menuangkan kompilasi gagasan yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan hari ini. Buku beliau yang terbit tahun 1998 tersebut merekam dengan apik fenomena pendidikan Indonesia di masa lampau. Tepatnya sejak masa kolonial Belanda hingga Masa Orde Baru. Salah satu mosaik dalam tulisannya mengupas mengenai ketimpangan dalam pendidikan di sektor birokasi, instansi dan guru.

Penulis berpendapat bahwa dalam pendidikan modern ada dua hal yang sangat menonjol yakni birokrasi dan formalitas. Kedua hal tersebut begitu ketat mengatur tingkah laku orang yang berada di lingkungan pendidikan. Dengan demikian memberikan andil dalam keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan yang tidak lain adalah untuk mendewasakan anak didik secara jasmani dan rohani. Maka dalam pendidikan Tidak hanya pemindahan ilmu belaka tetapi adanya penguasaan materi.

Salah satu contoh kenyataan yang terjadi di Jepang adalah adanya fobia sekolah. Semacam gejala yang mencerminkan rasa takut untuk bersekolah. Hal itu timbul karena belenggu sistem sekolah yang begitu ketat di negara tersebut. Kenyataan ini banyak ditemukan di negara-negara lain dalam dunia pendidikan. 

Adapun di Indonesia tampaknya hampir mirip dengan gejala tersebut. Hal itu dilihat dari banyaknya anak-anak sekolah yang bolos di waktu jam belajar, sering terjadi perkelahian massal antar siswa, yang kemungkinan ini berawal dari birokrasi dan formalitas yang tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Penulis menyebutkan di sub bab selanjutnya dalam tulisannya mengenai bagaimana keberadaan guru dalam masyarakat modern. Menurutnya, guru merupakan figur sentral dalam proses pendidikan yang berlangsung di sekolah. Citra dan konsep tentang guru dalam masyarakat kontemporer sudah berbeda jauh dengan konsep di masa lalu.

Di masa lampau, guru dipandang sebagai orang berilmu yang arif bijaksana. Namun kini guru dilihat tidak lebih sebagai fungsionaris pendidikan yang hanya bertugas mengajar atas dasar kualifikasi keilmuan dan akademis tertentu. Maka faktor terpenting dalam profesi keguruan adalah kualifikasi keilmuan dan akademiknya. Ini sangat berbeda dengan konsep klasik yang menomorsatukan kualifikasi keguruan.

Hal ini berimbas pada hasil pembelajaran di mana yang lebih utama adalah kecakapan dan keahlian dalam mengajarkan ilmu. Bukan lagi keteladanan moral pada guru yang menjadi tolok ukur utama. Akibatnya murid sulit menemukan figur keteladanan dan tokoh dari gurunya.

Faktor lain yang turut mempengaruhi adalah faktor ekonomis dan materi. Faktor ekonomi dan materi turut menggeser konsep dan citra guru. Semua kenyataan tersebut akhirnya berujung pada buruknya interaksi di lingkungan pendidikan.

Lalu bagaimana pandangan Islam terhadap guru? Menurut penulis, guru tidak sekadar sebagai tenaga pengajar tetapi sekaligus sebagai pendidik karakter. Guru bukan hanya mengajarkan ilmu pengetahuan saja tetapi lebih dari itu juga membentuk watak dan pribadi anak didiknya dengan akhlak dan ajaran Islam.

Referensi: Azra, Azyumardi. 1998. Esei-Esei Intelektual Muslim & Pendidikan Islam. Cet. I (Jakarta: PT LOGOS Wacana Ilmu)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun