Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Guru - Penulis ⦁ Mubaligh ⦁ Guru

Penulis 2 buku non fiksi remaja (Kun Al Fatih 2017 dan Falyaqul Khairan 2018) ⦁ Mubaligh (Alumni Ma'had Kutubussittah Babussalam Makassar 2016 dan Ma'had Albirr Unismuh Makassar 2021) ⦁ Guru (SMP SMA Wihdatul Ummah Takalar)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Resensi Tulisan Prof Azyumardi: Pendidikan Nasional Versus Kemiskinan

7 Januari 2023   08:23 Diperbarui: 7 Januari 2023   08:57 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Resensi tulisan Prof Azyumardi (Sumber: dokpri)

Prof. Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim & Pendidikan Islam telah menuangkan kompilasi gagasan yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan hari ini termasuk isu terkini yang berkaitan Perppu Cipta Kerja. Buku beliau yang terbit tahun 1998 tersebut merekam dengan apik fenomena pendidikan Indonesia di masa lampau. Tepatnya sejak masa kolonial Belanda hingga Masa Orde Baru. Salah satu mosaik dalam tulisannya mengupas mengenai fenomena pendidikan dan kemiskinan.

Menurut penulis, pendidikan adalah sumber daya yang paling utama yang mempengaruhi perekonomian sebuah bangsa. Sehingga untuk membangun ekonomi yang mapan perlu pemerataan pendidikan. 

Kesenjangan antara si kaya dengan si miskin untuk memperoleh pendidikan semakin tajam. Hal ini didukung oleh banyaknya bukti bahwa kemiskinan menjadi masalah utama yang mempengaruhi dunia pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah data yang dikumpulkan oleh penulis dari sumber Departemen P dan K tahun 1978. 

Dari 58 juta penduduk usia sekolah hanya 24 juta orang yang dapat menikmati pendidikan, dan sisanya terpaksa tidak sekolah atau mencari pekerjaan untuk menyambung kehidupan. Akhirnya pengaruh kemiskinan ini dapat menghambat perkembangan kognitif, intelektual dan mental anak-anak.

Penulis mengemukakan bahwa pendidikan kolonial masih mempunyai bekas dan terus berlanjut ke dalam sistem pendidikan nasional Indonesia. Pendidikan diberikan melalui seleksi birokrasi yang selektif dan diskriminatif.

Kemudian masalah lain adalah ketimpangan struktur dalam sistem pendidikan. Pendidikan modern dewasa ini hanya menciptakan manusia yang mengisi struktur dalam proses perubahan sosial. Citra pendidikan dipandang hanya untuk menjaga mekanisme kelangsungan dan konsolidasi hak-hak istimewa kaum elit. 

Ironisnya pendidikan modern cenderung mempertahankan kelanggengan struktur masyarakat atas. Akhirnya sulit bagi rakyat miskin untuk berharap mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

Penulis menutup tulisannya dengan mengingatkan kembali pembaca akan cita-cita kemerdekaan Indonesia yang tertuang dalam mukadimah UUD 1945 yang menyatakan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan oleh penulis, dunia Pendidikan Indonesia bukannya mendekatkan kepada cita-cita justru semakin menjauhkannya dari cita-cita membangun masyarakat secara sosial ekonomis. Maka perlu perubahan sistem pendidikan nasional secara radikal dan mendasar untuk mencegah kecenderungan diskriminasi dan klasifikasi sosial.

Referensi: Azra, Azyumardi. 1998. Esei-Esei Intelektual Muslim & Pendidikan Islam. Cet. I (Jakarta: PT LOGOS Wacana Ilmu)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun