Mohon tunggu...
Budi Firdaus
Budi Firdaus Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Dalam sanubari merasa diri bersatu. Kebersamaan melibatkan seluruh eksistensi pada kefokusan persoalan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengungkap Potensi Alam Desa Cidatar

18 Februari 2019   23:06 Diperbarui: 3 Mei 2023   09:10 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mayoritas penduduk Desa Cidatar memiliki mata pencaharian sebagai petani, atas dasar tersebut maka Desa Cidatar memiliki banyak lahan pertanian sayur mayur yang terdapat di beberapa tempat, dimana sebagian besar lahan pertanian terdapat di Dusun Sukasenang. Dusun ini berdekatan dengan lahan pertanian gunung Papandayan.

Aspek Budaya di Desa Cidatar

Hampir seratus persen penduduk Desa Cidatar adalah suku Sunda. Mereka menggunakan bahasa Sunda dalam percakapan sehari--hari. Bahsa Sunda yang digunakan adalah bahasa Sunda Priangan, yang memiliki ciri kelembutan dalam tutur katanya serta kekhasan dalam cengkoknya. 

Hanya sebagian kecil saja masyarakat non-Sunda, mereka adalah pendatang yang berasal dari suku lainnya misalnya Jawa. Mereka menggunakan bahasa ibu mereka dalam percakapan dengan sesama sukunya. Akan tetapi, pendatang yang telah lama berasimilasi dengan penduduk setempat umumnya bisa berbahasa Sunda.

Identitas kesundaan masyarakat Desa Cidatar masih terjaga dengan baik. Selain tercermin dari penggunaa bahasa Sunda sebagai bahasa percakapan, identitas lainnya ditunjukkan melalui adat istiadat dan kesenian yang ditampilkan masyarakat. Ritus -- ritus adati, misalnya terlihat dalam upacara pernikahan dan khitanan. 

Keramahtamahan yang menjadi ciri khas suku Sunda pun terlihat dalam keseharian masyarakat Desa Cidatar. Adapun dalam kesenian, masih sering ditampilkan kesenian-kesenian khas Sunda, seperti dalam acara pernikahan, penyambutan tamu, maupun acara -- acara seremonial lainnya. Salah satu kesenian yang masih sering ditampilkan adalah Bangklung dan Pencak Silat.

Ikatan kekeluargaan antarmasyarakat masih sangat kental. Berbeda dengan kondisi yang ada di kota, di mana masyarakat cenderung lebih individualis. Ikatan kekeluargaan itu terjaga berkat masyarakatnya yang homogen, di mana mata pencaharian masyarakat umumnya adalah petani. Sehingga gotong royong terjaga di setiap aktivitas mereka, baik di lingkungan kerja maupun di lingkungan rumah. 

Masyarakat saling mengenal satu sama lain, sehingga jika terjadi sesuatu pada salah satu masyarakat, semua akan mengetahuinya. Jika timbul suatu masalah, mereka menyelesaikannya secara kekeluargaan, tidak langsung berurusan dengan polisi.

Agama Islam, Organisasi Islam di Cidatar

Setelah melakukan pemetaan sosial didapatkan data bahwa pada Desa Cidatar memiliki mayoritas penduduk beragama agama Islam, atas dasar tersebut maka Desa Cidatar memiliki banyak bangunan mesjid dan musala, setiap RW mempunyai 1 masjid jami dan terdapat beberapa musala. Jumlah RW ada 10 RW dan setiap RW ada pengajian yang di lakukan secara rutin dengan istilah Pengajian Ibu-ibu, pengajian remaja, pengajian rotinan.

Madrasah yang biasanya anak-anak kecil belajar mengaji disana. Materi yang diberikan adalah pengertian mengenai akhlak, hadist, belajar mengaji dll. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah ikut berpartisipasi dalam mengajar anak-anak madrasah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun