Mohon tunggu...
Budi Ardian Saputra
Budi Ardian Saputra Mohon Tunggu... Berdagang -

Penulis tidak naik kelas.E-mail: saputrabudiardian@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengintip "Basahnya" Bisnis Rental Konsol Gim

10 November 2016   09:39 Diperbarui: 10 November 2016   10:29 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Addictivetips.com

Dasar saya orangnya hobi banget bermain game Playstation (PS) sejak duduk di bangku SMA. Setelah lulus sarjana beberapa tahun lalu, hobi ini kadang-kadang sulit hilang, ada saja keinginan. Walaupun harus bayar rental.

Namun rasanya bisnis usaha rental ini tidak ada matinya. Apa mungkin karena banyak gamer sejati indonesia? Rasanya enggak juga, toh pemainnya terkadang hadir dari anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (terutama hari Minggu). Paling banter mereka diberi uang jajan untuk main selama dua jam doang. hehe *Dugaanku

Tapi usaha bisnis ini membuat saya penasaran. Saking penasarannya saya lakukan wawancara exclusive langsung dengan dengan owner-nya. Ffuih! udah kaya wartawan jempolan saja. Pertanyaannya seputar tentang suka dan duka, realita penghasilan, kecanggihan game online di smartphone saat ini vs PlayStation, dan kiat-kiat sukses usaha ini.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dengan usaha rental playstation, pendapatan per harinya cenderung stabil. Dengan membuka sebanyak lima buah console PS, senangnya bisa dapet rata-rata Rp 250.000/hari dengan harga rental Rp 7.000/jam. Karena game ini membuat kecanduan, tak jarang orang berhenti bermain kalau sudah di atas 4 jam. Lucunya, owner bercerita kalau belum ada pemain yang pernah ngutang. "Sedemikian terhomat nya bisnis ini," hatiku berguman. :)

Paling senang bila hari libur nasional atau weekend. Bisa dapat penghasilan lebih. Untuk membuat pengunjung senang, biasanya juga ada bonus diskon main satu-dua jam gratis dengan syarat ketentuan berlaku. Apalagi kalau para gamer datang dengan gerombolannya ingin membuat kompetisi perlombaan, tempat langsung ramai -- lumayan jualan tambahan seperti mie rebus, mie goreng, minuman dingin juga laris manis.

Saya sangat suka sekali dengan ideologi bisnis si pemilik rental ini. Ia menerangkan kalau ingin membuka usaha rental PS, di saat jam sekolah, jangan biarkan ada anak sekolah yang boleh bermain apalagi bolos. Kasihan Orang tuanya. 

Itu kenapa, usaha rental ini seringkali mendapatkan sorotan negatif dari masyarakat. Ia juga menjelaskan lebih baik jangan ada anak-anak kecil main, karena pengendali PSnya cepat rusak. Mungkin nekan tombolnya pakai tenaga super. Jadilah saya tertawa mendengarnya.

Selama menggeluti usaha ini, the owner memang menyaring betul pengunjung yang datang. Tidak semua kalangan umur, khusus dewasa. kecuali hari minggu silahkan untuk anak SD, waktunya juga dibatasi.

Berkaitan dengan kecanggihan smartphone, sampai saat ini tidak berdampak sama sekali menurutnya. Tidak mengurangi pengunjung yang datang. karena sensasi dan kecanggihan game di PlayStation tidak bisa apple to apple (bahasa politisi) dengan game smartphone. Bahkan banyak para pengunjung, saat sedang main Playstation juga bermain game online di smartphonenya. Semacam multitasking gitu.

Satu lagi yang terpenting, memulai usaha ini modalnya cukup gede. Namun, resiko yang dihadapi tidak terlalu besar. Biaya kerusakan cenderung pada STIK PS: harganya berkisar 90.000 - 150.000.

Di penghujung wawancara, dia menggagetkan saya. Kredit mobilnya pun bisa dibayar pakai uang hasil usaha ini! Wohoho! Saya langsung tertarik ingin mencoba, sampai-sampai ingin segera pergi ke toko elektronik.

Penutup, buat Anda yang tertarik menggeluti usaha ini. pesan saya untuk tetap pada garis kebenaran, jangan biarkan para pelajar jadi malas belajar gara-gara keasikan bermain. Jadikan semacam kontribusi kecil kita untuk generasi Indonesia. :)

Salamku

Budi Ardian Saputra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun